Mohon tunggu...
Aditiya Putra
Aditiya Putra Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa

College Student, Gamer, Love Sport and Music

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Selera Musikku Bukan Urusanmu

29 Juli 2019   10:55 Diperbarui: 29 Juli 2019   14:13 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah anggapan yang paling melekat pada pecinta musik metal, mereka sering dijudge negatif dan dipandang sebelah mata oleh orang awam tanpa mengenal dan mengerti kepribadian pecinta musik metal. 

Karena celana jeans yang sobek lututnya, baju gelap, dan rambut gondrong membuat pandangan mereka seolah-olah bahwa kami adalah pemuda yang nakal, urakan, jauh dari nilai-nilai agama. 

Padahal ini cuma selera berpakaian saja, tidak bisa semua dinilai dari cara berpakaian dan yang mereka lihat menentukan seperti apa perilaku pecinta musik metal.     

.metalheadcovers.co.uk 
.metalheadcovers.co.uk 

Harus diingat, MUSIK seringkali disebut sebagai bahasa universal. Apa alasannya ? Hal tersebut ternyata tidak selalu berkaitan dengan lirik lagu yang terkadang tidak sama dengan bahasa pendengarnya. 

Namun lebih kepada makna yang tersirat pada lagu-lagu itu sendiri, terlepas dari genre musik yang didengarkan. itulah sebabnya mengapa setiap orang memiliki genre favorit yang mungkin saja tidak dapat diterima di telinga penikmat musik lainnya. 

Sebut saja musik metal yang kerap 'di-anaktirikan' oleh masyarakat awam karena nuansanya yang cenderung kelam, berisik, dan terkadang sulit untuk dimengerti. Asumsi ini memang tidak salah, namun juga tidak bisa dibenarkan. 

Seperti sebuah kata-kata bijak, "genre musik itu bisa diibaratkan makanan. Jika seseorang tidak menyukai makanan pedas, maka akan sangat sulit untuk memaksa mereka untuk menyantapnya". Hal yang sama juga berlaku pada genre musik. Musik adalah makanan untuk jiwa dan pikiran manusia. 

Journal of Community Psychology, Januari 2018. Penelitian menyebutkan, musik metal ternyata membantu seseorang menghilangkan emosi negatif seperti kemarahan dan depresi. Musik metal juga dinilai ampuh membantu para remaja yang menjadi korban perundungan di sekolah, untuk bangkit dan menemukan teman baru.

Musik ekstrem, khususnya musik metal meningkatkan perasaan positif pada fans maupun non-fans dari musik tersebut. Mereka tidak menemukan adanya agresi dan faktanya orang yang mendengar musik metal sama relaksnya dengan orang yang duduk tenang. 

Dalam sebuah jajak pendapat yang diunggah pada situs Quora, seorang mahasiwa dari President University, Alvin Chaniago, sempat mengungkapkan alasannya menyukai musik metal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun