1. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya sekolah damai di kalangan siswa, guru, dan orang tua.
2. Mengimplementasikan kebijakan dan program yang mendukung budaya damai di sekolah, seperti pelatihan anti-kekerasan, penanganan konflik secara positif, dan promosi toleransi.
3. Membangun komunikasi yang baik antara siswa, guru, dan orang tua, sehingga masalah dapat diselesaikan dengan dialog dan kerjasama.
4. Mendorong partisipasi aktif siswa dalam kegiatan yang mempromosikan perdamaian, seperti klub perdamaian, kegiatan sosial, dan proyek kolaboratif.
5. Menjaga keamanan fisik dan psikologis di lingkungan sekolah, dengan mengawasi dan mengantisipasi tindakan bullying, kekerasan, atau diskriminasi.
Agar lebih memahami konsep sekolah damai, kami diajak oleh narasumber untuk bermain game "Sekolah Damaiku" untuk mengidentifikasi ancaman, kerentanan, dan kapasitas yang dapat ditingkatkan dalam memperkuat sekolah agar terhindar dari risiko. Dalam topik ini, kami juga belajar tentang tiga konsep utama dalam menjaga sekolah tetap damai, yaitu menjaga keamanan, meningkatkan kapasitas, dan mengurangi kerentanan. Dengan memahami konsep-konsep ini, kami dapat membangun sistem yang kuat untuk menciptakan lingkungan sekolah yang damai.
Demikian pelaksanaan kegiatan Diklat Wawasan Kebangsaan yang bersifat wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023 Universitas Negeri Malang. Wawasan kebhinekaan global ini memang penting karena merupakan salah satu muatan dari kegiatan PPG di mana guru-guru memiliki karakter yang sesuai dengan nilai Pancasila. Perlu bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk mengenalkan Penguatan Pendidikan Karakter dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Salah satu dimensinya adalah wawasan kebhinekaan global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H