Mohon tunggu...
aditiyaalanputrasadewa
aditiyaalanputrasadewa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

berenang

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Motivasi Calon Guru untuk Mengajar

6 Januari 2025   09:00 Diperbarui: 6 Januari 2025   07:00 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Permasalahan yang sering terjadi belakangan ini adalah kurangnya jumlah guru bahkan menurunnya minat untuk mengambil profesi guru di banyak negara selama beberapa tahun ke belakang. Penelitian untuk mengatasi permasalahan tersebut telah dilakukan untuk meningkatkan motivasi generasi muda untuk mengajar. Memberikan motivasi bisa membantu para mahasiswa yang sedang mengambil penjurusan guru untuk mengatasi kerumitan, tantangan, dan rasa frustrasi dalam menghadapi dunia profesi guru. Berangkat dari asumsi, motivasi yang kuat mampu menurunkan keinginan untuk tidak mengajar. Jika calon guru memiliki motivasi yang lemah maka mereka pun kurang mampu untuk menyesuaikan diri dalam kompetensi mengajar, bertemu gaya belajar setiap murid yang berbeda-beda. Salah satu yang menjadi pengaruh tingkat motivasi pada calon guru adalah Basic Psychological Need Satisfaction (BPNS) atau biasa disebut juga pemenuhan kebutuhan psikologis dasar.
Teori determinasi diri menunjukkan bahwa manusia memiliki tiga hal penting dalam kebutuhan psikologisnya yaitu, competence (usaha untuk memenuhi harapan), autonomy (kebutuhan alami untuk mandiri atau mengatur hidup), relatedness (perasaan sosial yang terhubung). Jika memenuhi tiga kebutuhan yang sudah dijelaskan sebelumnya maka mampu mempengaruhi perilaku dan psikologis individu tersebut hingga dikatakan juga memenuhi BPNS dalam seseorang. Penelitian juga menemukan bahwa dalam dunia kerja BPNS mampu memprediksi motivasi kerja. Dalam dunia pendidikan calon guru, BPNS mampu mempengaruhi motivasi calon guru. BPNS memiliki efek langsung pada efikasi diri. BPNS yang tidak tercapai dapat mempengaruhi kondisi kognitif dan berdampak negatif pada efikasi diri. Dalam dunia pendidikan, efikasi diri pada guru dapat dijabarkan seperti "Rasa kepercayaan terhadap kapabilitas dalam mengelola dan mengeksekusi pembelajaran yang sudah ditargetkan sesuai dengan konteks masing-masing". Dapat disimpulkan bahwa guru yang memiliki determinasi diri yang tinggi mampu merasa percaya diri pada proses belajar mengajar sehingga meningkatkan rasa motivasi dalam berkarir di bidang tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki dampak dari BPNS calon guru terhadap motivasi mereka dalam mengajar, serta peran mediasi dari efikasi diri dalam motivasi mengajar. Temuan ini menyoroti pentingnya kebutuhan akan BPNS menumbuhkan motivasi mahasiswa calon guru untuk mengajar, dan perlunya mendukung calon guru untuk merasa benar-benar terhubung dengan orang lain untuk meningkatkan kenikmatan mengajar mereka, serta meningkatkan pentingnya efikasi diri dalam mengajar untuk meningkatkan motivasi mereka memasuki profesi guru.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun