Mohon tunggu...
Aditiya andi kusuma
Aditiya andi kusuma Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Klitih DIY

16 Maret 2021   10:25 Diperbarui: 16 Maret 2021   10:52 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kota Pelajar Yogyakarta yang sangat terkenal ini. Di balik kota pelajar ini banyak hal-hal yang membuat para masyarakat atau warga sekitar menjadi resah karena adanya kejahatan yang sering memakan banyak Korban Jiwa.

kejahatan tersebut atau di sebut juga (klitih) ini sangat marak sekali terjadi .tetapi maraknya kejadian klitih semakin menjadi jadi dan seolah tidak ada penyelesaian tentang kejadian klitih ini. 

Klitih sebetulnya memiliki arti yang positif. Klitih memiliki makna kegiatan untuk mengisi waktu luang. Namun, makna itu kemudian menjadi negatif ketika kegiatan mengisi waktu luang itu diisi dengan melakukan tindak kejahatan di jalan, menyerang orang lain.

Lalu apa yang menjadi penyebab maraknya klitih ini. Apakah ada dendam, mencari jati diri, atau mencari kepuasaan. Klitih ini dilakukan sudah turun temurun mulai dari seseorang (pelaku) yang mulai masuk sekolah menengah pertama atau menengah keatas, disaat kalangan itu banyak remaja mencoba hal baru. contohnya seperti ikut geng-gengan atau kelompok yang sudah tidak asing lagi. 

Mulai dari geng/kelompok seorang (pelaku) mulai mengerti dan mulai mencoba hal-hal yang tidak sepantasnya dilakukan. dari situlah seorang (pelaku) melakukan kejahatan contohnya seperti mengikuti aksi tawuran antar geng/kelompok. Klitih ini biasanya dilakukan sampingan para geng/kelompok untuk mencari-cari mangsa atau musuh geng/kelompok tersebut dimulai pada malam hari sekitar pukul 11.00 AM sampai 04.00 AM. Geng/kelompok tersebut mulai melakukan aksinya dengan membawa senjata tajam untuk melukai korban. Tujuan tersebut agar nama geng/kelompok  menjadi lebih terlihat seram atau terkenal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun