Mohon tunggu...
Aditia Wahyu
Aditia Wahyu Mohon Tunggu... -

Belajar di mana saja dan kapan saja adalah sesuatu yang menyenangkan karena dunia adalah sekolah yang paling dahsyat.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Diksi, Obat Ampuh untuk Berbahasa Indonesia yang Baik dan Benar

24 September 2012   17:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:47 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pada suatu kesempatan, saya diundang untuk menghadiri sebuah acara syukuran. Ketika tiba acara ramah tamah, sang pembawa acara berkata, “Selamat menyantap hidangan yang telah disediakan.” Tiba-tiba, telinga saya terasa gatal ketika mendengar tuturan yang disampaikan pembawa acara tadi. Mengapa menyantap? Bukankah lebih enak didengar bila diutarakan demikian, “Selamat menikmati hidangan yang telah disediakan”?

Pengalaman lain lagi. Dalam sebuah acara konferensi, saya mendengar penjelasan yang disampaikan oleh penyaji. Dari bahan yang disampaikan, nampaknya, penyaji menguasai bahan yang disampaikannya. Hanya saja, bahasa yang digunakan, masih perlu mendapat perhatian. Yang menjadi keprihatinan saya, kerap kali, penyaji menyampaikan materi dengan mengombinasikan antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Contoh saja, sebagai manusia, kita perlu men-charge energi kita setiap saat. Saya mengira penyampaian tadi dapat diubah menjadi, sebagai manusia, kita perlu mengisi ulang energi kita setiap saat. Dari kisah yang saya alami, saya secara pribadi berpikir, pentingnya diksi dalam berbahasa.

Benarkah diksi itu penting dalam berbahasa? Bukankah diksi bergerak dalam bidang sastra saja? Sepengetahuan saya, diksi, dalam berbahasa, umumnya, digunakan dalam karya sastra. Tujuannya, memerindah rangkaian kata sehingga sedap didengar. Agar dapat memerindah rangkaian kata, dibutuhkan kemampuan untuk memilah kata yang tepat sehingga ditemukan ketepatan kata yang akan digunakan. Alhasil, dengan kemampuan diksi yang mumpuni, penikmat karya sastra dapat mencapai kepuasan batin dari aspek bahasa ketika menikmati sebuah karya sastra. Akan tetapi, saya berpikir, diksi juga dapat diterapkan dalam berbahasa di luar konteks sastra. Dengan kata lain, diksi juga diperlukan dalam bahasa sehari-hari.

Dalam bahasa sehari-hari, diperlukan diksi. Diksi bukan hanya digunakan untuk memerindah rangkaian kata sehingga sedap didengar sebagaimana halnya yang terjadi pada karya sastra. Penggunaan diksi dalam bahasa sehari-hari, digunakan untuk mencapai ketepatan dalam berbahasa. Selain itu, penggunaan diksi yang tepat akan membebaskan penggunaan Bahasa Indonesia dari pencampuradukkan bahasa. Penggunaan kata dalam Bahasa Inggris dicampur dengan Penggunaan kata dalam Bahasa Indonesia.

Jika boleh dikata, diksi merupakan obat ampuh untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Maka, jangan sepelekan diksi dalam berbahasa. Sejarah telah membuktikan. Presiden Soekarno dapat membakar gelora semangat masyarakat Indonesia untuk bangkit berjuang melawan penjajah dengan menggunakan pilihan kata yang tepat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun