Budidaya sayuran secara hidroponik merupakan hal yang baru populer untuk kalangan milenial saat ini. Budidaya hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa menggukan media tanah, dimana tanah dapat digantikan dengan air sebagai medianya sekaligus sebagai asupan makanan untuk tanaman, selain itu dalam budidaya hidroponik cukup mudah dalam pembuatan, tidak memerlukan tempat yang luas, dan tidak memerlukan biaya yang cukup besar.Â
Dalam budidaya hidroponik terdapat berbagai macam sistem seperti NFT, irigasi tetes, aquaponic, rakit apung dan lain sebagainya, salah satunya yaitu yang paling sederhana dan mudah diterapkan adalah sistem rakit apung, karena alat dan bahannya sangat mudah ditemukan disekitar kita seperti contoh bak plastik dan sterofoam.
Nutrisi didalam budidaya secara hidroponik merupakan hal yang diperlukan bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang, karena nutrisi merupakan komponen utama penyuplai unsur hara bagi tanaman. Saat ini jenis nutrisi untuk budidaya hidroponik sudah banyak beredar dipasaran salah satunya nutrisi komersial.Â
Nutrisi komersial merupakan nutrisi yang sering digunakan untuk budidaya sayuran secara hidroponik. nutrisi ini terdiri dari dua larutan stok yaitu stok A dan Stok B. Nutrisi komersial sering digunakan karena memiliki hasil produksi yang bagus dan tinggi.Â
Tetapi masalah yang dihadapi saat ini oleh masyarakat adalah harganya yang relatif mahal, sehingga diperlukan suatu terobosan baru yaitu dengan cara meracik nutrisi hidroponik sendiri yang memiliki kualitas yang setara dengan pupuk komersial dan memiliki harga yang lebih murah.
Nutrisi buatan sendiri dapat dibuat dengan dengan menggunakan pupuk yang mengandung unsur hara NPK dan mudah larut dalam air.Â
Seperti pembuatan racikan stok A yang terdiri dari CaNO3 sebanyak 4541 mg/l, KNO3 sebanyak 1924,42 mg/l dilarutkan kedalam 500 ml air, selanjutnya mlarutkan stok B yang terdiri dari KH2PO4 sebanyak 176 mg/l, MgSO4 sebanyak 370,25 mg/l, dan mikro majemuk sebanyak 136,53 mg/l kedalam 500 ml air.Â
Dalam penerapannya larutan stok nutrisi tersebut dilarutkan kedalam air dengan dosis 200 ml/l. Â Dosis 200 ml/l dapat menghasilkan bobot sayuran sawi pakcoy seberat 156 gram atau setara dengan bobot layak jual pasar 150 gram.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H