Kanal musik kompasiana memang rumahnya fatinistik
Saya cukup penasaran ketika membaca tulisannya mas abisena yang berjudul “Kanal Musik Rumahnya Fatinistic, Boleh Kritik Asal Bukan Fatin”. Penasaran bukan karena isinya, karena isinya, maaf tapi dibandingkan dengan tulisan mas abisena yang terdahulu, mungkin ini yang menurut saya nilainya dibawah KKM (meminjam istilah di sekolah). Jangan marah lho mas abisena, karena saya punya hak untuk menilai, walaupun nilai dari saya tidak berpengaruh apa-apa. Yang membuat saya penasaran, adalah frase pertama judulnya, Kanal musik rumahnya fatinistik.
Ketika saya menyampaikan materi tentang blog kepada anak didik saya, saya selalu berkata bahwa kalau diandaikan email itu adalah identitas kita di internet, maka blog adalah rumah kita di internet, karena di blog itulah kita bisa menumpahkan segala ide, keluh kesah ataupun hanya sekedar catatan ringan sehari-hari, tanpa harus diganggu orang lain.Dan setelah saya buka-buka kembali kanal musik, ternyata hampir 80% isinya tentang fatin, baik yang berasal dari fatinistik atau dari “yang lainnya”. Dilihat dari penulis dan isinya pun sangat beragam, ada yang “muda” ada yang “tua”.
Nah, kalau kanal musik sudah menjadi “rumah fatinistik”, tentu saja fatin disini menjadi anak bungsu, karena usianya yang masih muda. Saya mau menjadi abangnya saja, karena usia saya masih cukup muda juga.:D
Kalau anda, mau berperan menjadi apa di “rumah kita bersama ini”?????
Salam foyaaahhhh....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
