Mohon tunggu...
Aditia Rahadiyansyah
Aditia Rahadiyansyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Berbagi ilmu dan menambah ilmu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya Indonesia, Budaya Jepang

5 Februari 2014   09:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:08 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia mempunyai beragam budaya mulai dari yang berbentuk tulisan (kaligrafi), pakaian adat, alat- alat musik, tari-tarian hingga gaya hidup tradisonal masyarakatnya. Bagi orang yang bertempat tinggal di jawa siapa yang tahu tulisan aksara jawa? saya tidak bercanda jika menanyakan siapa orang yang masih mengetahui dan masih mengerti sekarang ini. Jika anda adalah orang yang masih memahaminya, penulis sangat menghargainya. Sekarang penulis mengambil contoh dari pulau bagian timur Indonesia. Koteka adalah pakaian tradisional kaum pria suku Yali yang bermukim di Kabupaten Yalimo, Papua. Namun, sekarang koteka juga mulai terlupakan. Kembali ke Jawa Barat, tepatnya orang sunda, siapa yang tidak kenal dengan Jaipongan? kabarnya tarian ini berhasil menggoyang Inggris pada tahun 2007. Namun, saat ini nasibnya juga mulai terkikis oleh perkembangan zaman. Siapa juga yang tidak pernah mendengar kecapi yang merupakan alat musik tradisional Sulawesi Selatan lalu wayang orang yang merupakan wayang tradisional Solo? Nasibnyapun hampir sama dengan yang lainnya. Tentu masih ada harapan bagi kita (orang indonesia) untuk mempertahankan budaya kita, budaya kita akan tetap bertahan dengan menanamkan rasa cinta setiap orang (masyarakat Indonesia) akan budaya daerahnya masing-masing. Dimanapun mereka merantau mereka tetap mencintai budayanya dan dengan bangga memperkenalkan budayanya dengan orang lain. Lalu bagaimana caranya menanamkan benih benih kecintaan itu? Untuk menanamkan benih benih tersebut kita dapat belajar dari negara lain. Tahukan kalian bahwa Jepang sekarang mendeklarasikan dirinya sebagai negara "Cultural Super Power" ? Mereka menyebut diri mereka adalah negara yang mempunyai kekuatan perekonomian kuat karena tetap mempertahankan budayanya. Mereka dapat memanfaatkan kecintaan terhadap budaya mereka sebagai cara untuk meningkatkan perekonomian Jepang.

1391576437271993022
1391576437271993022
Menurut penulis, Jepang adalah bangsa yang tidak jauh berbeda dari Indonesia. Sama sama dari ras yang sama yaitu ras Mongoloid, juga sama sama mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam. Mereka juga bukan negara yang kapitalis. Jika di Indonesia sekarang sangat marak dengan mobil mobil Ferrary, lamborghini, jaguar mobil tersebut sangat jarang ditemui di Jepang. Bisnis Retail seperti KFC, Mcd juga jarang ditemui. Pada realitasnya  banyak masyarakat Indonesia yang mengalami disorientasi nilai terhadap budayanya sendiri dimana mereka mulai kehilangan pedoman dan arah berperilaku. Masyarakat dihadapkan oleh trend baru yang dapat melunturkan nilai-nilai tradisi masyarakat Indonesia. Sangat disayangkan sekali bahwa remaja  sekarang ini menganggap bahwa kebudayaan mereka tidak lagi up to date di era modern. Kebudayaan barat yang penuh dengan kebebasan dianggap lebih mudah diadaptasi dan selaras dengan kehidupan mereka. Dan juga perkembangan teknologi yang seharusnya memudahkan kehidupan masyarakat justru menjadi negatif hingga mengubah nilai yang hidup di masyarakat di Indonesia. Peran pemuda menjadi topangan hidup negeri ini di masa depan.  Mengajarkan atau membangun manusia yang berkualitas dengan pendidikan yang lebih merperkuat karakter bangsa Indonesia menjadi salah satu cara yang mungkin dapat diterapkan sekarang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun