Balik lagi ke inti persoalan, menurut Pakde, dalam konteks pidato Pakde Ahok di Pulau Seribu akan bisa dianggap menistakan Al-Quran bila yang dia lakukan sama seperti yang dilakukan oleh Salman Rushdie dengan Novel Satanic Verses atau yang dilakukan oleh Nakoula Basseley yang memproduksi Innocent of Muslim yang jelas-jelas adalah fitnah dan menceritakan kebohongan tentang Rasullulah SWA.
“Tapi Pakde kami masih bingung, tafsiran mana yang perlu kami yakini?” Ndok/Le, tidak ada masalah kaliah pilih tafsir yang mana, sing penting kalian punya keyakinan itu harus berdasar dan ingat jangan berhenti untuk mencari ilmu, jangan berhenti di satu guru, jangan merasa selesai saat mendapat opini yang sesuai dengan pendapat kalian dan jadilah gelas kosong saat mendengar penjelasan dari pendapat yang berseberangan. Dan bila kalian sudah yakin dengan tafsir yang kalian pilih, syiarkan dengan cara yang damai, yang sejuk ya Ndok/Le, agar umat lain lihat Islam adalah rahmatan lil alamin.
“Pakde, tapi kami takut salah pilih, kami takut nanti kami ndak bisa masuk surga”. Ndok/Le sebagai umat muslim cukuplah kita semua fokus untuk menjadi manusia terbaik, apa itu manusia terbaik yaitu manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain. Mari raih kemenangan, kita kejar ketertinggalan kita di bidang ilmu pengetahuan dan ekonomi sehingga nantinya kita tidak hanya mengejar title pemimpin namun kita juga bisa menjadi pemimpin yang rahmatan lil alamin. Sedangkan untuk surga, cukuplah kita beribadah dan berdoa dgn ikhlas agar kita smua termasuk yang dilimpahi Rahmat-Nya.
Ndok/Le apa yang terjadi saat ini, mungkin adalah guyonan ALLAH agar kita kembali mengaji/mengkaji Al-Quran, mengkaji lho ya bukan hanya dihapal saja. Mengkaji asbabun nuzulnya, karena konteks sejarah akan terus berulang dan disitu perlunya Al-Quran kita pegang dengan erat seerat-eratnya. Lalu bagaimana dengan Ahok, kalau Pakde boleh bicara lsg kepadanya, Pakde mau bilang, kuasa Tuhan itu lebih besar dari manusia Hok, manusia bisa rencanakan kebaikan apapun, tapi kalau Tuhan belum Ridho maka tidak akan terlaksana, smoga sgala niat baiknya bisa slalu diiringi dengan kerendahan hati.
Wallahu a'lam bish-shawabi .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H