Mencegah Disrupsi: Regulasi yang terlalu ketat dapat menghambat pertumbuhan industri AI, namun regulasi yang terlalu longgar dapat menimbulkan risiko bagi masyarakat.
Membangun Infrastruktur Digital yang Kuat:
Konektivitas: Perluasan akses internet yang merata dan berkualitas tinggi sangat penting untuk mendukung pengembangan dan pemanfaatan AI.
Talenta Digital: Indonesia perlu meningkatkan jumlah tenaga kerja yang memiliki keahlian di bidang AI untuk memenuhi kebutuhan industri.
2. Mengelola Risiko Etika:
Bias Algoritma: Regulasi harus memastikan bahwa sistem AI tidak mengandung bias yang dapat merugikan kelompok tertentu.
Transparansi: Algoritma AI harus transparan dan dapat dijelaskan agar masyarakat dapat memahami bagaimana keputusan dibuat.
3. Melindungi Data Pribadi:
Kerangka Hukum yang Kuat: Indonesia perlu memiliki undang-undang perlindungan data pribadi yang komprehensif untuk melindungi data masyarakat dari penyalahgunaan.
Keamanan Siber: Peningkatan investasi dalam keamanan siber sangat penting untuk mencegah serangan siber yang dapat membahayakan sistem AI.
4. Kolaborasi Multistakeholder:
Pemerintah, Swasta, dan Akademisi: Perlu adanya kerja sama yang erat antara pemerintah, perusahaan teknologi, akademisi, dan masyarakat sipil dalam merumuskan kebijakan regulasi AI.
Standar Global: Indonesia perlu berpartisipasi aktif dalam forum internasional untuk mengembangkan standar global dalam bidang AI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H