Lembaga Dakwah Kampus Syarif Hidayatullah Jakarta (LDK Syahid) tahun ini memasuki usia yang ke-27. Dalam rangka memeriahkan hari jadinya, mereka menggelar acara Ruang Nostalgia yang merupakan rangkaian dari Milad LDK Syahid pada Sabtu, (27/05/23) pukul 09.30 – 15.00 WIB di Selasar In Ciputat.
Rangkaian acara dibuka dengan tilawatil qur’an, menyanyikan indonesia raya, hymne uin dan mars ldk, sambutan-sambutan, pemotongan tumpeng, sesi ruang nostalgia, penampilan-penampilan, serta ditutup dengan games. Acara ini turut serta dihadiri oleh sejumlah Alumni, Demisioner, serta anggota LDK Syahid. Milad ke-27 ini juga mengusung tema,“Inklusifitas dan Progresifitas Dakwah untuk Syiar Islam yang Impactful.”
R.H Alamsyah, ketua umum LDK Syahid mengemukakan bahwa agenda ini merupakan langkah untuk terus mensyiarkan islam kepada semua kalangan di era millenial. “Intinya bagaimana kita menghadirkan syiar islam yang lebih inklusif dan progresif. Banyak tema, isu serta highlight yang harus kita ambil dan tarik dari pergerakan mahasiswa di uin syarif hidayatullah jakarta. Terutama ditahu-tahun yang sudah menginjak millenial” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa di era millenial ini orang-orang lebih suka kepada hal-hal yang serba instan, dinamis dan cepat. Menurutnya LDK ini dapat hadir untuk terus mensyiarkan islam dengan mengikuti zaman dalam setiap pergerakan mahasiswa uin syarif hidayatullah jakarta. Agar nantinya dengan inklusifitas dan progresifitas dapat mengembangkan LDK Syahid sesuai dengan yang ditargetkan.
Selain itu, acara ini turut mengundang beberapa alumni yang sudah lama berkiprah di LDK Syahid dari angkatan 1996 hingga angkatan 2019. Beberapa alumni tersebut juga mengisi sesi ruang nostalgia yang menjadi puncak utama dalam acara tersebut. Ruang nostalgia dibagi menjadi 2 sesi, yakni sesi tausyiah oleh ustad Mustopa, M.A, Wakil Ketua DRPD Kota Tangerang Selatan, sementara ustad Jumari, Irfan Alarancia, Syifani Wirianisa, dan Cahayatunnisa, berperan dalam mengisi sesi suara alumni.
Adapun pesan dari salah satu alumni kepada anggota LDK Syahid sebagai mahasiswa agar tidak melupakan ibadah, belajar, dan berkarya. “Beribadah, belajar, dan berkarya. Cukup 3 itu, karena tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah, taat kepada Allah dan tidak lupa untuk memposisikan diri kita sebagai mahasiswa adalah belajar dan berkarya karena karya itu akan abadi ketika kita sudah meninggal dan hal itu yang akan menjadi salah satu hal yang bermanfaat untuk kita nanti”, ungkap Syifani Wirianisa selaku alumni LDK Syahid.
Suasana semakin meriah ketika sesi penampilan, mereka menampilkan berbagai gelaran pentas kepada tamu undangan. Penampilan dibuka dengan menampilkan nasyid malaysia yang berjudul “muhasabah cinta”. Tidak hanya penampil saja yang bernyanyi, antusias dari para tamu undangan juga menambah rasa euforia konser pada hari itu. Penampilan ditutup oleh perwakilan dari ldk pusat yang menampilkan beladiri silat. Penonton dibuat kagum dengan setiap gerakan silat tersebut.
Di akhir acara, panitia menambahkan sesi games seputar ldk syahid. Walau suasana diguyur hujan, tak memadamkan semangat dari panitia maupun tamu yang hadir untuk terus menyemarakan milad pada hari itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H