Mohon tunggu...
Pratama Α.W
Pratama Α.W Mohon Tunggu... -

Mahasiswa fakultas pendidikan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sayap untuk Jaka (Bag 2)

7 Desember 2011   05:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:43 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Masih dalam pertanyaanku tentang apa arti terbang yang diucapkan ibuku, khayalanku kembali melayang ke awal aku masuk SMP. Saat aku menyukai hal yang baru yang kupikir juga mampu membuat aku keliling dunia, Musik. Sesuatu unsur seni yang kurasa mulai mengalir dalam darahku, yang diturunkan dari bapakku. Dalam tahap inilah aku membuka diri untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayaku. Mulai mempelajari alat musik gitar dengan tetanggaku, memamerkan didepan publik, dan masuk dalam kegiatan drumband disekolah.

Band-band yang ada ditelevisi membuatku terpukau. Dalam hati aku berkata "aku ingin seperti mereka". Kuajak beberapa temanku untuk membentuk sebuah band.
"tole, yoga, kita buat band yok. Kayaknya seru, siapa tau bisa main dipanggung kayak mereka".
Sontak mereka tertawa saat kusampaikan niatku ketika menonton konser di televisi.
"mimpi aja kamu tu, kita tu masih anak SMP, belum bisa apa-apa, tau gitar aja baru kemarin sore"
Kata-kata yang dilontarkan Tole membuatku kecewa sungguh. Untung yoga, temanku, punya pandangan positif terhadap niatku.
"ya, kita emang masih anak jagung le, karena itu kita mulai belajar dari sekarang, kalo kita udah seumuran mereka, kita pasti juga hebat kayak mereka" ucap yoga.
Harapanku mulai terbentuk lagi. Dan tolepun setuju.
"benar juga ga, aku pegang drum ya" tepat dengan apa yang kupikirkan, tole emang jago soal gebuk-gebukkan,
"oke, aku gitar melodi, kamu jak?"
Nah, aku lupa memperhitungkan aku pegang alat apa, karena yang kubisa cuma gitar, dan yoga lebih pandai dariku.
"ehm, aku ngikut aja ntar, hehehe"

Jadi, anggota sudah ada, kita coba untuk latihan. Akhirnya aku pegang bass dan vocal. Lagu pertama yang kami mainkan adalah Sepi Gelisah, miliknya Ungu. Tapi versi yang kami mainkan lebih mirip bangunin orang sahur daripada sebuah lagu, dan sangat kami banggakan itu. Sampai semua teman sekolah kami ajak melihat ketika kami latihan.

Bersambung...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun