Mohon tunggu...
Detlh Aal
Detlh Aal Mohon Tunggu... -

menulis dan hanya menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kapal Tua

5 Agustus 2014   14:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:23 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapal tua itu berhenti

Meski terlihat warna disekeliling

Namun tetap dia kapal tua

Bersandar meski yang lain melaju

Dia tetap termangu

Mendengar bunyi ombak bersautan bergantian

Sehasta mungkin dia berlayar

Setelah itu dia kembali terkapar

Menemani dedaun hijau

Hingga daun itu berwarna coklat pekat

Lalu bergugur berserak

Angin menerpa

Seolah mengajak dia bercanda

Bersenda gurau

Mengarau

Menceracau bebas

Di pantai indah dipenuhi pasir putih serta langit cerah

Panas dilapah

Hujan pula disanggah

Tak mampu menghindar

Tetap bersandar

Karena tetap, “dia kapal tua”

Pantai Kiluan, Desember

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun