Mereka membawakan materi dengan cara yang interaktif dan mudah dipahami oleh anak-anak, sehingga diharapkan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh para peserta.
Sophy Wulandari menjelaskan berbagai dampak negatif dari merokok, baik bagi perokok aktif maupun pasif. Dengan menggunakan power point dan siswa-siswa diajak untuk memahami betapa berbahayanya rokok bagi kesehatan mereka dan orang-orang di sekitar mereka. Selain itu diberikan pemahaman tentang bahaya obat-obatan terlarang dan cara-cara untuk menghindarinya. Dengan pendekatan yang interaktif, Sophy Wulandari menjelaskan bagaimana obat-obatan terlarang dapat merusak masa depan mereka dan memberikan pengetahuan agar anak-anak tidak menggunakan narkoba
Selain itu, materi mengenai gizi seimbang juga disampaikan oleh Tri Kusuma Ningsih untuk menekankan pentingnya pola makan yang sehat dan bergizi. Siswa-siswa diajarkan tentang gizi seimbang yang baik untuk pertumbuhan dan kesehatan mereka. Metode yang digunakan menggunakan praktik langsung dengan isi piringku dimana anak anak diberikan kertas bergambar piring dan diisi dengan makanan sesuai dengan gizi yang seimbang. Dengan pemahaman ini, diharapkan mereka dapat menerapkan pola makan yang sehat dalam kehidupan sehari-hari.
"Kegiatan sosialisasi ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan baru untuk siswa-siswa SDN Cikuntul 1, akan tetapi dapat membekali mereka agar dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai kesehatan mereka" - Ujar Sophy Wulandari selaku pemateri. Program KKN di Desa Cikuntul ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi anak anak SDN Cikuntul 1, terutama dalam membangun generasi muda yang lebih sehat dan bebas dari bahaya merokok dan narkoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
