Mohon tunggu...
Adi Suriatno
Adi Suriatno Mohon Tunggu... Dosen - dosen

voli ball

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Pancasila : Menjawab Kerisis Moral Generasi Muda

26 Desember 2024   19:33 Diperbarui: 26 Desember 2024   19:33 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Krisis moral di kalangan generasi muda menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Fenomena seperti meningkatnya perilaku intoleransi, kurangnya penghargaan terhadap budaya lokal, hingga kasus-kasus kenakalan remaja menjadi bukti nyata perlunya perhatian serius dalam pendidikan karakter. Dalam konteks ini, filsafat pendidikan Pancasila menawarkan solusi yang relevan dan mendasar untuk mengatasi persoalan tersebut.

Pancasila sebagai dasar negara tidak hanya menjadi landasan hukum, tetapi juga panduan nilai dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan yang berakar pada nilai-nilai Pancasila dapat menjadi sarana efektif untuk menanamkan moralitas yang kuat pada generasi muda. Melalui nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan, Pancasila mampu memberikan panduan yang holistik bagi pembentukan karakter individu.

Nilai Ketuhanan misalnya, mengajarkan pentingnya menghormati perbedaan keyakinan dan menjunjung tinggi toleransi. Nilai Kemanusiaan mengingatkan generasi muda akan pentingnya empati dan solidaritas terhadap sesama. Sementara itu, Persatuan mengajarkan mereka untuk menghargai keberagaman sebagai kekuatan bangsa, bukan sebagai pemecah belah.

Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam sistem pendidikan. Sekolah, sebagai salah satu pilar utama pendidikan, harus berperan lebih dari sekadar tempat transfer ilmu. Guru dan pendidik perlu menjadi teladan nyata yang menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian. Kurikulum juga harus dirancang sedemikian rupa agar nilai-nilai ini tidak hanya diajarkan secara teoretis, tetapi juga melalui praktik nyata, seperti kegiatan gotong royong, diskusi multikultural, dan proyek sosial.

Selain itu, pendidikan berbasis Pancasila perlu memanfaatkan teknologi untuk menjangkau generasi muda yang sangat akrab dengan dunia digital. Media sosial, video edukasi, hingga permainan berbasis nilai-nilai Pancasila dapat menjadi alat efektif untuk mendekatkan konsep ini dengan cara yang relevan dan menarik.

Dengan mengembalikan fokus pada pendidikan yang berakar pada filsafat Pancasila, kita tidak hanya menjawab krisis moral generasi muda, tetapi juga membangun landasan kuat untuk mencetak individu yang berintegritas, toleran, dan peduli terhadap kemajuan bangsa. Pendidikan berbasis Pancasila bukan sekadar wacana, melainkan kebutuhan mendesak untuk masa depan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun