Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Transformasi Dangdut & Fenomena Dekadensi Moral Bangsa

10 Juni 2012   21:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:08 1893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13393628961491087864

[caption id="attachment_187176" align="aligncenter" width="576" caption="Transformasi Dangdut & Fenemena Dekadensi Moral Bangsa ( teguh212.blog.esaunggul.ac.id)"][/caption]

Follow Me : @assyarkhan

Topik ini sudah Saya tulis sebelumnya di  Facebook beberapa hari yang lalu,Ada kejadian ketika akan berangkat kerja Pagi-pagi jam 7.30 Saya mendengar lagu dangdut di tetangga sebelah rumah Saya, lagunya Mas’ud Sidik  "Kesepian" : "Baru sekarang Oh Aku rasakan, Tak punya Istrinya rasanya kesepian, Tiada Tempat untuk mencurahkan, Rasa rindukuku oh serta kasih sayang, baru satu bulan oh aku ditinggalkan……"

Nah, Ketika nyampe ke rumah lagi malam harinya pukul 07.30 masih juga dangdut lagi lagunya, sepertinya nonstop hehe. lagunya Menunggu cuma bukan H. Rhoma Irama yang menyanyikannya  :  " Sekian Lama...Aku Menunggu.. Untuk Kedatangamu ...Aahhh…Bukankah engkau sudah berjanji, kita jumpa disini, datanglah......, kedatanganmu ku tunggu, telah lama ku menunggu…........eouhhh….ouhhh….aahhh…...

Kita, tidak akan membahas soal tetangga, tetapi ini soal Dangdut. Lagu Dangdut yang sudah sangat berubah dari dangdut sejatinya. Saya memperhatikan dari masa kemasa dangdut mengalami pergeseran, wajar saja Bang Haji Rhoma Irama menolak keras jika lagunya di bawakan secara Koplo. Akarnya goyang seronok dan pakaian yang tidak sopan itu berawal dari musik yang akan mengiringi lagu tersebut.

Kita lihat saja pada tahun 80 s.d 90-an, Dangdut yang saya amati lagu-lagunya enak bahkan miliki “teste” untuk dinikmati penikmat musik. Kita menyebutnya Dangdut Original, dan lagu-lagunya pun memang lagu yang tidak mengada-ada (walaupun kita tidak bisa menyalahkan lagu yang sekarang karena lagu itu ciptaan seniman dan seniman menangkap fenomena terkini masyarakat), tahun 1980-an s/d 1990-an kondisi masyarakatnya seperti yang tergambar dalam lagunya, sebut saja misalnya  lagu "Duh Engkang" yang dinyanyikan oleh Itje Trisnawati,: : Coba Anda simak lirik lagunya, enak dan membuat rasa nyaman mendengarnya “ Duh Engkang.... Naha Teungteuingan… Duh…Engkang..Sok kabina Bina..., Engkau Mulai lupa dikala hidup susah, tinggal di rumah tua… waktu tinggal di desa…” , atau lagunya Mansyur S “Air Tuba" , dan lagu ini sampai hari ini masih sangat populer  : “Kemana Akan Kubawa, Derita hati yang luka, Dendam benci karena cinta….., Walaupun Emas Permata, Beribukan kata cinta, namun akhirnya kau membuat luka…

Kemudian, Dangdut di rentang tahun 1990 – 2000, lagu-lagunyapun masih enak didengar dan pesan-pesannya pun masih sopan, bisa jadi memang gambaran kondisi masyarakat Indonesia saat itu masih menjaga norma-norma moral dan adat masyarakat. Misalnya Lagu MADU MERAH yang dinyanyikan oleh Itje Trisnawati : “Secangkir Madu Merah, Menyiram Hati Kita, Berdaun Asmara, Dan Beranting Cinta, Tumbuh Bunga kasih, Kasihmu kasihku….” Lagu Karya Alm. Muchtar B Ini Merupakan Salah Satu Tembang Dangdut Rancak Melegenda Milik ITJE TRISNAWATI. Pada 1990 Album MADU MERAH Meraih HDX Awards Kategori Album Dangdut Terlaris Yang Menandakan Bahwa Penjualan Kaset Album Ini Sangatlah Sukses. Atau lagunya TERLENA yang dinyanyikan Ikke Nurjannah, liriknya seperti ini : Masih terngiang di telingaku...., bisik cintamu,  Betapa lembut dan mesranya... aku terlena…..terlena….ku terlena….tak terasa terasa air mata, basahi pipi, aku terharu dan terbuai….aku terlena…terlena…..ku terlena

Nah, Ditahun 2000-an lagu-lagu dangdut mulai terasa tidak nyaman untuk di dengar, yang paling heboh di tahun 2000-an adalah lagunya TITI KAMAL dengan judul lagunya “Jablay” , Anda bisa melihat liriknya seperti ini : “ Waktu Tamasya Ke Bina Ria, Pulang-Pulang Ku Berbadan Dua, Meski Tanpa Restu Orang Tua.... Sayang, Aku Rela Abang Bawa Pulang, Tak Terasa Sudah Satu Tahun, Si Abang Mulai Berlagak Pikun, Sudah Tidak Pernah Pulang Ke Rumah Sayang….” Atau lagu KUCING GARONG yang dinyanyikan oleh Dede S dan dipopulerkan oleh Trio Macan, Liriknya sangat menggambarkan kondisi masyarakat Indonesia, dan musiknya pun sudah keluar dari Dangdut Original “ Kelakuan Si Kucing Garong, Ora Kena Ndeleng Sing Mlesnong, Main Sikat Main Embat, Apa Sing Liwat, Kelakuan Si Kucing Garong, Selalu Ngulati Sasaran, Asal Ndeleng Pepesan, Wajah Bringasan

Dan memasuki tahun 2010 sampai sekarang kondisinya semakin kacau dan kembali penulis katakan ini lah kondisi terkini masyarakat kita yang mengalami dekadensi moral, pesan-pesan di dalam lagu dangdut kebanyakan menceritakan “KONDISI” masyarakat di masa tersebut, dan kini lagu-lagu yang aneh seperti “HAMIL DULUAN” , “CINTA SATU MALAM” atau "ABG TUA" Sebuah kondisi masyarakat yang semakin mengalami dekadensi moral, serbuan budaya bebas, free sex, pergaulan, pacaran, hubungan intim diluar nikah, dugem, narkoba, membantah orang tua, malas sekolah, kumpul kebo di kost-kostan, dan sebagai-nya merupakan kondisi terkini bangsa ini. hampir tiap bulan trending pencarian di Google.com semuanya berbau Pornografi.

Perubahan lagu “MENUNGGU” dari RHOMA IRAMA saja misalnya, dari dangdut original menjadi Disco Dangdut menjadi Dangdut Koplo sangat signifikan. Di Dangdut Original, enak di dengar dan menanamkan rasa cinta yang mendalam kita kepada pasangan kita, tetapi di DANGDUT KOPLO, goyangan erotis ditambah desahan-desahan yang dalam lagu aslinya tidak ada sangat mengganggu dalam menikmati lagu bang Haji Rhoma ini. Tahun 80 - 90 : Sekian Lama, aku menunggu, tiada kabar darimu, datanglah (dalam nada musik dangdut original) Tahun 90 - 2000 : Sekian Lama Aku Menunggu (Dalam nada musik Disko Dangdut), dan di Tahun 2000 - Sekarang : Sekian Lama....Aku Menunggu… Untuk Kedatangamu ….Aahhh……Bukankah engkau sudah berjanji, kita jumpa disini, datanglah, kedatanganmu ku tunggu, telah lama ku menunggu……..eouhhh…..ouhhh….ahhh….

Mendengar lagu dangdut Menunggu yang dibuat KOPLO tersebut 2 orang Penjual Nasi goreng yang sedang membuatkan nasi goreng buat Saya malam itu berteriak “Asyeekkkk….Tarik Mang……Goyang….ouhh...aahhh

Parah….Parah….

Catatan :

PR Untuk Bang Haji Rhoma Irama untuk mengembalikan DANGDUT kepada aslinya.

Bandung, 11 Juni 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun