Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ternyata Pancasila Sudah Di Amandemen

1 April 2012   17:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:09 3026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_172458" align="aligncenter" width="576" caption="Garuda Pancasila"][/caption]

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila masih lama, sepertinya Hadiah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2012 mendatang adalah Kenaikan Harga BBM (Bahan Bakar Minyak) jika dihitung berdasarkan UU No 22 Tahun 2011 tentang APBN-P 2012 yang telah ditetapkan 31 Maret 2012 yang lalu. Jika dihitung dari Bulan April 2012 maka pada bulan Oktober 2012 mendatang, tetapi jika 6 bulan dihitung sejak Januari 2012 maka kenaikan BBM akan terjadi pada Juni 2012.

Hampir setiap tahunkita memperingati Hari Pengkhianatan Pancasila (30 September) dan berakhir pada Hari Kesaktian Pancasila, Istilah mengkhianati Pancasila ini hampir di dengungkan tiap tahun sehingga sepertinya kita semakin terbiasa untuk berkhianat, bahkan ketika UU yang ditetapkan Melanggar UUD pun tetap di putuskan untuk dilaksanakan. Artinya, Hampir tiap hari Pemerintah Republik Indonesia mengkhianati Rakyatnya sendiri.

Sekitar tanggal 29 September 2011 yang lalu Saya mempublikasikan tulisan “LIMA PRESIDEN INDONESIA KHIANATI PANCASILA”, untuk selengkapnya Anda bisa membacanya pada link tersebut. Saya mencoba mengambil poin per poin Pancasila yang di khianati. Presiden Soekarno telah mengkhianati Sila Ke-4 dari Pancasila tentang Kepemimpinan dimana Soekarno menetapkan dirinya sebagai Presiden seumur hidup.

[caption id="attachment_172459" align="alignright" width="300" caption="Hidup Rakyat"]

13334307111305429899
13334307111305429899
[/caption]

Kemudian Presiden Soeharto telah mengkhianati Sila Ke-2 dari Pancasila Tentang Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Begitu banyak korban dari kebiadaban operasi militer, pelanggaran hak azasi manusia terjadi di masa Presiden Soeharto (baca selengkapnya pada tulisan Lima Presiden Indonesia Khianati Pancasila).

Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur) telah mengkhianati Pancasila Sila ke-1 dengan menyebarkan virus Liberal Sekulerisme yang saat ini diteruskan oleh Ulil Abshar Abdala, Arbi Sanit, Komarudin Hidayat dll sebagai penerus Liberalisasi dan Sekulerisasi Indonesia.

Presiden Megawati telah mengkhianati Sila ke-5 dari Pancasila tentang Keadilan Sosial Seluruh Rakyat Indonesia. Dimasa Megawati, kemiskinan dan penderitaan rakyat meningkat tajam ditambah lagi dengan menjual asset-aset Negara ke pihak Asing (baca selengkapnya di Lima Presiden Indonesia Khianati Pancasila)

Dan terakhir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mengkhianati Sila ke-3 daro Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. Di masa SBY ini issue paling besar adalah begitu banyaknya Pulau-pulau di Indonesia yang ingin memisahkan diri dari NKRI seperti PAPUA, YOGYAKARTA, BALI, BORNEO, MALUKU, SUMATRA, ACEH dan sebagainya akibat tingginya aktivitas adu domba elit politik, opini negative, pembunuhan karakter, pembodohan rakyat termasuk pembagian BLT yang tidak merata dan penyalahgunaan dana BLT oleh pejabat Pemerintah di struktur terendah di Negeri ini.

Jika melihat semua pengkhianatan Pemerintah terhadap Pancasila muaranya adalah pada bahwa Uang, Permata, Berlian, nafsu memperkaya diri menjadi dominan merasuki pejabat di Negeri ini sehingga Korupsi, Kolusi dan Nepotisme kini menjadi budaya baru bangsa ini. Dari Pemerintahan tingkat elit hingga akar rumput sepertinya bukan hal aneh lagi jika harus suap menyuap, perizinan untuk membuka usaha harus bayar ke Satpol PP atau orang-orang tertentu di Pemerintahan, sehingga bisnis pembunuh bayaran pun menjadi hal yang tidak bisa di elakan, karena sengitnya persaingan politik merebut kekuasaan, Mafia-mafia Pembunuh Bayaran ini akan digunakan oleh kelompok Mafia Hukum, Mafia Pajak, Mafia Pendidikan, Mafia Perdagangan, Mafia Pemerintahan dan Mafia-mafia lainnya.

Semua aktivitas elit politik penuh Sandiwara walaupun memang tidak semua tetapi hampir merata, kebusukan, kebejatan, persekongkolan para mafia cukup dengan kedipan mata. Lihatlah bagaimana kasus-kasus seperti BLBI, CENTURY, WISMA ATLET, PAJAK, HAMBALANG semuannya mengambang karena semua mafia berxekongkol untuk saling Menyalamatkan Diri Masing-Masing (SDM).

Intinya rasanya nyaman, ketentraman dan kekayaan hanya untuk para pejabat dan wakil rakyat bersama keluarganya. Mereka sudah sangat tahu termasuk Presiden bahwa Penduduk 240 juta Indonesia memang begini-begini saja, tidak bisa dirubah lagi. Dari masa kemasa akan terus begini, jika Anda mengkritisi kinerja Pemerintah maka Anda akan dinilai sebagai Oposisi, Jika Anda demonstrasi siap-siaplah dengan barisan Brimob menembaki Anda, dan jikapun Anda berada dalam Pemerintahan kemudian mengkritisi dan tidak setuju dengan keinginan bejat Pemerintah maka Anda akan dinilai bermuka dua bahkan berbuah mutasi.

[caption id="attachment_172460" align="aligncenter" width="630" caption="Pancasila"]

13334307611143826245
13334307611143826245
[/caption]

Melihat kondisi-kondisi yang nyata ini, sudah selayaknyalah PANCASILA di Amandemen, dan sepertinya tidak susah untuk mengamandemen Pancasila jika ingin disesuaikan dengan kondisi terkini Indonesia.

Pancasila :

1.Keuangan Yang Maha Kuasa.

2.Korupsi yang adil dan merata

3.Persatuan mafia hukum dan Peradilan Indonesia.

4.Kekuasaan yang dipimpin oleh nafsu kebejatan dalam Sandiwara, persekongkolan dan kepura-puraan.

5.Kenyamanan sosial bagi seluruh pejabat, wakil rakyat dan keluarganya

Ternyata Pancasila sudah di Amandemen disesuaikan dengan kondisi Republik Indonesia saat ini. Selamat Malam…:)

Bandung, 2 April 2012

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)

Seorang Writer,Trainer,Public Speaker dan Entertainer. Punya Kakek Seorang Penulis, Ibu Seorang Penulis dan Istri Seorang Penulis. Pernah Menjadi Jurnalis Sekolah, Kampus, dan Radio. Tulisan baru terbit di KayongPost, Pontianakpost, Banjarmasinpost, Tanjungpurapost, Sriwijayapost, Balipost, Acehpost, Kompas, Republika, Sabili dll. Cita-cita ingin menjadi Jurnalis AlJazeera atau CNN dan bisa menulis jurnal di TIME dan Wartawan Washingtonpost. Anda dapat menghubungi via 085860616183 / YM: assyarkhan, adikalbar / FB: adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype: adi.rabbani / PIN BB : 322235A

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun