Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rekayasa Pengembangan Kualitas Bangsa Yahudi

3 Juni 2011   18:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:54 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_112107" align="aligncenter" width="576" caption="Israel Berambisi Membangun Haikal Solomon di Masjid Al-Aqsho"][/caption]

Menyongsong di deklarasikannya Haikal Solomon di Daerah jajahannya yaitu PALESTINA, Israel bermimpi akan membangun sebuah Negara yang disebut ISRAEL RAYA dengan Pusat sebuah Tample yang diberi nama HAIKAL SOLOMON yang dibangun dibawah tanah tepatnya dibawah Masjid Al-Aqsho yang dicaploknya dari Negara Palestina, Dalam rangka deklarasi Israel Raya dan Haikal Solomon inilah Yahudi sudah menyiapkan segalanya (untuk Kajian Persiapan beserta foto2 akan saya tulis dalam Artikel yang berbeda).

Selain prosesi persiapan Negara ISRAEL RAYA ini, Bangsa Yahudi sudah mengkampanyekan untuk seluruh Bangsa Yahudi agar memperbaiki kualitas diri , agar bisa menguasai dunia, selain larangan merokok yang saya tuliskan di artikel sebelumnya , Bangsa Yahudi di berbagai Negarapun melalukakan rekayasa pengembangan kualitas dari generasi yang mereka lahirkan untuk memperkuat Haikal Solomon di Israel Raya nantinya.

Menurut apa yang ditulis oleh DR Stephen Carr Leon , untuk melahirkan generasi dan keturuan yang cerdas di Bangsa Yahudi agar memenangkan dalam cita-citanya menguasai dunia, fakta-fakta yang mereka lalukan adalah sebagai berikut : Jika seorang wanita Yahudi Hamil, maka sang ibu segera saja meningkatkan aktivitasnya membaca, menyanyi dan bermain piano serta mendengarkan musik klasik. Tidak itu saja, mereka juga segera memulai untuk mempelajari matematika lebih intensif dan juga membeli lebih banyak lagi buku tentang matematika. Mempelajarinya dan bila ada yang tidak diketahui dengan baik, mereka tidak segan-segan untuk datang ke orang lain yang tahu matematika untuk mempelajarinya. Semua itu dikukannya untuk anaknya yang masih dalamkandungan.

Setelah anak lahir, bagi sang ibu yang menyususi bayinya itu, mereka memilih lebih banyak makan kacang, kurma dan susu. Siang hari, makan roti dengan ikan yang tanpa kepala serta salad. Daging ikan dianggap bagus untuk otak dan kepala ikan harus dhindari karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk pertumbuhan otak si anak. Disamping itu sang ibu diharuskan banyak makan minyak ikan (code oil lever).

Menu diatur sedemikian rupa sehingga didominasi oleh ikan. Bila ada daging, mereka tidak akan makan daging bersama-sama dengan ikan, karena mereka percaya dengan makan ikan dengan daging hasilnya tidak bagus untuk pertumbuhan. Makan ikan seyogyanya hanya makan ikan saja, bila makan daging , hanya makan daging saja, tidak dicampur. Makan pun, mereka mendahulukan makan buah-buahan, baru makan roti atau nasi. Makan nasi dulu baru kemudian makan buah, dipercaya akan hanya membuat ngantuk dan malas berkerja.

Anak-anak, selalu tidak boleh lupa untuk minum pil minyak ikan. Mereka juga harus pandai bahasa, minimum 3 bahasa harus dikuasainya, yaitu Hebrew, Arab dan bahasa Inggris. Anak-anak juga diwajibkan dan dilatih piano dan biola. Dua instrument ini dipercaya dapat sangat efektif meningkatkan IQ mereka. Irama musik terutama musik klasik dapat menstimulasi sel otak. Sebagian besar dari musikus genius dunia adalah bangsa Yahudi.

Satu dari 6 anak Yahudi, diajarkan matematika dengan konsep yang berkait langsung dengan bisnis dan perdagangan. Ternyata salah satu syarat untuk lulus dari Perguruan Tinggi bagi yang Majoring-nya Bisnis, adalah dalam tahun terakhir, dalam satu kelompok mahasiswa (terdiri dari 10 orang), harus menjalankan perusahaan. Mereka hanya dapat lulus setelah perusahaannya mendapat untung 1 juta US Dollar. Itulah sebabnya, maka lebih dari 50 % perdagangan di dunia dikuasai oleh Bangsa Yahudi. Design “Levis” terakhir diciptakan oleh satu Universitas di Israel, fakultas “Business and Fashion“.

Olah raga untuk anak-anak, diutamakan adalah Menembak, Memanah dan Lari. Menembak dan Memanah, akan membentuk otak cemerlang yang mudah untuk “fokus” dalam berpikir !

Di New York, ada pusat Yahudi yang mengembangkan berbagai kiat berbisnis kelas dunia. Di sini terdapat banyak sekali kegiatan yang mendalami segi-segi bisnis sampai kepada aspek-aspek yang mempengaruhinya. Dalam arti mempelajari aspek bisnis yang berkaitan juga dengan budaya bangsa pangsa pasar mereka. Pendalaman yang bergiat nyaris seperti laboratorium, “Research and Development” khusus perdagangan dan bisnis ini dbiiayai oleh para konglomerat Yahudi. Tidak mengherankan bila kemudian kita melihat keberhasilan orang Yahudi seperti terlihat pada: Starbuck, Dell Computer, Cocacola, DKNY, Oracle. pusat film Hollywood, Levis Dan Dunkin Donat.

Percaya atau tidak, tentunya terserah kita semua. Namun kenyataan yang ada terlihat bahwa inilah rekayasa besar dalam grand design menjelang deklarasi ISRAEL RAYA dengan menjajah Palestina, menduduki Al-QUDS –Masjid Al-Aqsho di Palestina untuk dibangun dan saat ini sedang berjalan pembangunannya yaitu Haikal Solomon tepat dibawah tanah di Masjid Al-Aqsho Palestina, Kota ketiga yang disucikan Allah dalam Islam setelah Mekkah dan Madinah. Untuk Prosesi Persiapan Bangsa Yahudi menguasai dunia dengan membangun TAMPLE HAIKAL SOLOMON , saya akan tulis di Artikel selanjutnya.

Terkait Artikel ini, Pesan Saya :

Perbaikilah Gizi kita , jangan sampai suatu saat nanti bodoh dan akhirnya terjajah kembali.

Bandung , 4 Juni 2011

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun