Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Masihkah Engkau Ragu Untuk Berjilbab?

6 Agustus 2011   23:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:02 1759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_123745" align="aligncenter" width="400" caption="Jilbaber from google.com"][/caption]

Berjilbab itu kuno, begitulah alasan sebagian wanita tidak menggunakan jilbab, saya justru mengatakan sebaliknya alasan berjilba itu kuno itulah yang kuno, karena jilbab Anda saat ini bisa di stylis sesuai kebutuhan Anda. Seperti halnya batik yang kini sedang digandrungi dunia Internasional, busana muslim khususnya jilbab kini menjadi rujukan dunia Internasional.

Sejak akhil baliqh wanita muslimah Wajib menutup aurat, kini Anda sudah tidak perlu malu dan segan menggunakan jilbab karena kini sudah menjadi trend pergaulan, justru ketika Anda membuka pakaian Anda seperti menggunakan pakaian You Cen See atau tanktop atau hotpan dimasa sekarang Anda malu menggunakannya, hal ini terlihat diberbagai kesempatan saya menghadiri acara, wanita yang menggunakan pakaian “kurang bahan” tersebut terlihat tidak nyaman karena banyak laki-laki yang berada disekitarnya memperhatikannya penuh nafsu, berbeda dengan yang berjilbab, terlihat anggun dan enak dipandang dan tidak membuat yang memandang merasa risih karena tidak ada “barang” yang terbongkar di hadapannya.

[caption id="attachment_123746" align="alignright" width="240" caption="Elya (Alumni Rabbani Hamas Institute, Dok. Pribadi)"][/caption]

Selain Stylis dipastikan modis, tentunya modis yang tidak bertentangan dengan rambu-rambu syariat yang sudah mengatur tata cara berpakaian seorang wanita muslim. Anda bisa memulainya dengan memperhatikan motif, design, model dan jenis bahan, inti dari semuanya adalah Nyama digunakan, Anda tampil percaya diri dan elegan.

Meningkatkan pemahaman tentang bagaimana menggunakan jilbab sesuai dengan bentuk wajah, atau moment yang ingin Anda jalankan akan memudahkan Anda untuk menggunakan jilbab sesuai tempatnya dan fashionable.

Jilbab yang benar adalah bukan sekedar penutup kepala, melainkan keseluruhan pakaian yang digunakan untuk menutup semua aurat dan cuma memperlihatkan wajah dan telapak tangan wanita muslim. Jadi, jangan sampai melanggar rambu-rambu ini agar ketika Anda berpakaian sekaligus mendapatkan keridhaan Allah atau bernilai ibadah.

Alhamdulillah, kini perkembangannya dahsyat bukan, saya katakan Anda malu jika sengaja mempertontonkan sesuatu yang harusnya ditutup, Anda akan risih bergaul, jika dulu memang sulit mencari wanita berjilbab sebab di era soeharto pernah ada dimasa pelarangan jilbab di sekolah-sekolah dan instasi pemerintah, kini disegala tempat sudah ada,di mal, di pasar, di tempat kerja, dan di kantor –kantor pemerintahan banyak yang menggunakan jilbab . Ramadhan ini merupakan saat yang tepat, momentum yang tepat untuk bertaubat dari segala dosa dan hijrah dari belum berjilbab menjadi seorang jilbaber. Wallahh ‘alam

Bandung, 7 Agustus 2011

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi), Direktur Rabbani Hamas Institute Indonesia, dapat dihubungi 085860616183 / 081809807764 / YM : assyarkhan / FB : adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype : adikalbar / PIN BB : 322235A9

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun