[caption id="attachment_109846" align="alignleft" width="264" caption="Ustazah Yoyoh Yusroh"][/caption]
Ba’da Shubuh Hari Sabtu 21 Mei 2011, Saya menerima SMS dari seorang sahabat yang memberi kabar bahwa Ustazah Yoyoh Yusroh meninggal dunia, seorang Perempuan Heroik Kader PKS di Senayan, jadi kebayang saat beliau menyampaikan Pidato pandangan Akhir PKS di Sidang Paripurna sewaktu masih PK di Televisi dengan berapi-api penuh semangat reformasi. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada seorang Kompasianer yang juga seorang penulis hebat di Indonesia Mbak Pipiet Senja yang sudah menulis tentang Ustazah Yoyoh Yusroh.
Dalam kesempatan ini saya ingin menulis kenangan berdiskusi dan mendengar ceramah beliau saat mampir di Bandung, satu hal yang paling berkesan bagi saya adalah Perjuangan Ustazah Yoyoh Yusroh untuk Palestina , sehingga dengan semangat perjuangan membela ketertindasan beliau bisa masuk ke Jalur Gaza walau Cuma sebentar. Beliau menceritakan bagaimana hebatnya warga palestina ketika melihat langsung kesana, dalam kondisi perang yang tidak berhenti , warga palestina tetap mengembangkan tradisi menyambut semua tamu yang datang kesana dengan kalungan bunga terbaik, sebagaimana kita ketahui bahwa Palestinamerupakan Negara Pengexspor bunga nomor satu di Dunia sebelum di Blokade Israel.
Beliau menyampaikan keprihatinan yang mendalam tentang kondisi Palestina yang harus diketahui banyak orang di dunia, bagaimana tidak Palestina hanya dijatahi 4 jam sehari oleh Pemerintah Israel sedangkan 20 jamnya rakyat Palestina hanya menggunakan lilin saja, Dunia harus tahu telah terjadi kejahatan Kemanusiaan di Palestina oleh Israel.
Ustazah Yoyoh Bertanya Kepada saya sebagaimana pertanyaan pimpinan Parlemen Palestina kepada beliau “ Mengapa harus memperjuangkan PALESTINA?”, Karena inilah Hak Ummat Islam ,jika kami tidak berjuang disini maka kami tidak membela Hak Ummat Islam” jawab Ketua Parlemen Palestina.
Disebut Membela hak ummat Islam adalah Palestina merupakan ladang Jihad yang dipersiapkan Allah hingga Akhir Zaman, kesempatan untuk berkorban demi tegaknya Kalimat Allah dimuka bumi ini masih dipersiapkan ALLAH untuk Ummat Islam di dunia walau tidak harus menggunakan fisik melainkan biaya untuk perjuangan tersebut.
Ustazah Yoyoh meneruskan ceritanya bahwa Sudah tidak ada lagi rasa takut di hati anak-anak Palestina, malam hari rumah mereka di bom , esok harinya mereka bersekolah kembali seperti biasa dan sebagai fakta bahwa 90% SDM Palestina adalah Sarjana dan HAfal Al-Qur’an termasuk Perdana Mentrinya saat ini Ismail Haniya.
Luar biasanya lagi, berdasarkan hasil penelitan WHO , wanita Palestina merupakan wanita tersubur di Dunia saat ini, maka tidaklah heran jika masing-masing wanita yang bersuami memiliki lebih dari selusin anak. Subhanallah.
Ketegaran, keteguhan anak-anak Palestina inilah yang harus dimiliki anak-anak Indonesia agar memiliki mental juang, tidak cengeng dan selalu onfire dalam kondisi apapun, hal inipula lah yang membuat beberapa Negara Korea, Jepang dan China belajar ke Palestina dalam pendidikan anak, mereka belajar kepada orang tua di Palestina terkait bagaimana ‘mencetak’ anak yang begitu beraninya.
Kemudian, hal-hal yang bisa dicontoh oleh Pemuda-pemuda Indonesia dari Pemuda Pemuda Palestina adalah bagaimana mereka tidak batal wudhu kapanpun dengan prinsip bahwa karena tidak tahu kapan peluru itu bisa sampai kepada mereka maka mereka slalu berwudhu supaya jikapun meninggal , meninggalnya mereka dalam kondisi suci demikian yang disampaikan Ustazah Yoyoh (Alm)
Banyaknya Prestasi dari anak-anak Palestina inipun sebagimana yang saya sampaikan diatas membuat Korea mengirim anak-anak mereka untuk belajar ke Palestina, diantara prestasi yang mendunia adalah anak-anak Palestina yang berusia belasan tahun itu mampu menemukan tongkat sensor untuk orang-orang tunanetra, selain itu prestasi yang diakui Dunia adalah kemampuan SDM Palestina membuat mobil balap teracanggih dan tercepat di Dunia, dan ini tidak tereskpose di media lantaran yang menemukannya adalah rakyat Palestina.
Apa yang menjadi kunci kekuatan Palestina yang kini hanya sebesar Kota BOGOR itu? Kekuatan Keimanan yang luar biasa, SDM mereka penghafal Al-Qur’an dan hampir semua SDM Palestina di instruksikan tidak boleh ada yang mengangggur, berbuat apa saja sesuai dengan kamampuan dan keahlian yang dikuasai.
Demikian kenanganku bersama Ustazah Yoyoh Yusroh (Alm), menggambarkan Palestina seakan-akan saya berada disana, semoga cita-cita beliau untuk membuka mata dunia terkait kejahatan Israel di Palestina tercapai, karena sepengatahuan saya sebelum beliau meninggal Ustazah Yoyoh pernah menyampaikan akan membuat sebuah Film BERBULAN MADU DI JALUR GAZA. Semoga Allah memberikan kesempatan kepada saya dan Pemuda lainnya untuk terwujudnya Film ini.
Selamat jalan Ustazah Yoyoh, semoga ALLAH memberikan tempat terindah di syurga nanti. Allahu ya ALLAH.
SAVE GAZA!
Bandung , 23 Mei 2011
Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H