Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jelang Natal, Ormas Islam Meminta Pengusaha Toleran

24 Desember 2011   04:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:49 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_151575" align="aligncenter" width="600" caption="Sinterklas (voa-Islam.com)"][/caption]

Front Pembela Islam (FPI) dan Forum Umat Islam (FUI) mengirim surat kepada pengusaha-pengusaha yang merayakan natal untuk tidak melibatkan pekerja muslim menggunakan atribut busana Natal. Seperti diketahui diberbagai perusahaan ritel seperti Careefour,Yomart,Indomaret Alfamaret, Superindo, Giant dan sebagainya “memaksa” karyawannya untuk menggunakan atribut sinterklas ketika natal, bahkan sebagian ada yang melaporkan jika tidak melakukannya terancam dipecat dari perusahaan dimana dia bekerja. Jika hal ini tidak diindahkan maka FPI dan Ormas Islam akan memperkarakan ini sebagai bentuk pelanggaran hak Azazi Manusia dan salah satu  bentuk pelecehan agama.

Menurut Pengurus FUI sekaligus Ketua Umum FPI Habib Rizieq Shihab ini dilakukan untuk terjaganya kerukunan antar ummat beragama, jangan memaksa sesuatu yang tidak pada tempatnya. Sebenarnya hal ini bisa berjalan dengan baik, seperti halnya ada pengusaha yang menggunakan pekerja muslim di hari minggu ketika pada hari minggu pekerja nashrani melangsungkan peribadatan di gereja, demikian sebaliknya ketika jum’atan, Pekerja muslim melaksanakan sholat jum’at, maka yang bekerja di toko sebaiknya pekerja Kristen sehingga dengan demikian terasa indah pelaksanaan ibadah dan kerukunan ummat beragama di Indonesia.

Tetapi ini tidak terjadi ketika Natalan, semua pekerja muslim “dipaksa” untuk menggunakan busana sinterklas dan busana natal lainnya, jika tidak mau ancaman pemecatan kerja dilakukan pengusaha tersebut. Terutama terjadi pada perusahaan ritel sebagaimana disebutkan diatas.

FPI dan Ormas Islam sudah mengirimkan surat kepada pihak kepolisian untuk menyikapi kondisi ini, dan FPI juga menyerukan kepada ummat Islam untuk menjaga kerukunan serta memberikan kebebasan kepada Ummat Kristiani melangsungkan Natal dengan tenang, jangan ada gangguan sedikitpun.

Sumber :

VoA, Sabili, Sinarilah Dunia

Bandung, 24 Desember 2011

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)

Seorang Writer,Trainer,Public Speaker dan Entertainer. Punya Kakek Seorang Penulis, Ibu Seorang Penulis dan Istri Seorang Penulis. Pernah Menjadi Jurnalis Sekolah, Kampus, dan Radio. Tulisan baru terbit di KayongPost, Pontianakpost, Banjarmasinpost, Tanjungpurapost, Sriwijayapost, Balipost, Acehpost, Kompas, Republika, Sabili dll. Cita-cita ingin menjadi Jurnalis AlJazeera atau CNN dan bisa menulis jurnal di TIME dan Wartawan Washingtonpost. Anda dapat menghubungi via 085860616183 / YM: assyarkhan , adikalbar / FB: adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype: adi.rabbani / PIN BB : 322235A9

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun