Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bom di Tengah Stigma Positif Islam

17 April 2011   00:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:44 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_101172" align="aligncenter" width="648" caption="Ilustrasi : Bom Di Tengah Stigma Positif Islam"][/caption]

Islam itu Rahmatan lil ‘alamin, inilah konsep dasar yang ada dalam Islam, Islam tidak pernah memaksakan orang untuk memasukinya tetapi tegas kepada yang sudah memeluk Islam untuk melaksanakan seluruh Ajaran yang ada di dalamnya, nilai-nilai rahmatan lil ‘alamin inilah yang diserukan dan dibawa Rasulullah SAW dan itulah yang difahami oleh ummat Islam yang memiliki pemahaman yang benar tentang Islam.

Fundamental itu harus, untuk soal apa? Untuk soal melaksanakan ajaran di dalamnya, Sholat misalnya menjadi wajib dilaksanakan dalam kondisi bagaimanapun, mau sehat atau sakit wajib dilaksanakan, tidak berlakuk hanya untuk orang-orang yang gila, artinya fundamental dalam melaksanakan sholat itu penting karena perintah dari ALLAH Swt, Islam mengajarkan jika tidak mampu berdiri maka duduk, jika tidak bisa duduk maka berbaring, jika tidak bisa berbaring maka dengan isyarat, itulah fundamentalnya Islam dalam melaksanakan ibadah, tetapi Islam mengajarkan juga soal Pluralis tetapi bukan Pluralisme yang berlebihan, sebagaimana Rasulullah SAW tiap hari menyuapkan makanan bagi seorang penganut Yahudi, tidak hanya itu beliau mengunyahkan karena sang yahudi ini sudah tidak bisa lagi mengunyah makanan, selain itu Rasulullah SAW selalu menghadiri undangan-undangan pertemuan kaum kafir Quraisy , Rasulullah SAW juga menjadi orang pertama mengunjungi orang Yahudi yang sedang sakit, padahal setiap hari orang Yahudi ini menyakiti Rasulullah SAW. Inilah Syumuliahnya Islam, menurut saya tidak ada yang bisa memungkiri ini kecuali orang-orang yang memiliki penyakit hati.

Jika kita melihat fenomena Indonesia saat ini , Islam sudah dikenal sebagai ajaran yang aslinya menentramkan, lihat saja program tv hampir disemua TV , sebut saja Indahnya Islam bersama Ust M Maulana di TransTV, Damai Indonesiaku di TV ONE , kemudian Indahnya Sore bersama Ustadz Cepot di MNC TV , semuanya menggambarkan Islam itu Indah dan damai, saya khawatir jika kondisi ini tidak disukai oleh sekelompok kaum baik yang beragama maupun yang tidak beragama atau kelompok yang mencoba mencampuradukan seluruh ajaran agama, misalnya Gerakan Islam Liberal yang dikomandani oleh Ulil Abshar Abdalah.

Saya melihat sejak tahun 2005, setiap kali Islam sudah menentramkan , membuat banyak yang simpatik dan berbondong-bondong masuk Islam pastilah datang BOM, sebut saja ketika AA GYM yang populer di SCTV tempo dulu, sampai-sampai AA GYM di undang berbagai gereja dan telah membuat penganut agama lain menjadi pemeluk Islam, saya berkali-kali ketika sholat Jum’at di DARUT TAUHID pastilah setiap setelah sholat slalu ada ikrar syahadat, karena Islam yang diajarkan oleh AA GYM begitu damai dan menentramkan, AA GYM Populer , apapun yang dikatakanya menjadi rujukan, tetapi kemudian tiba-tiba BOM pun meledak di sebuah hotel di Jakarta yang seolah-olah memberikan pengumuman ISLAM ITU KEJI, ISLAM ITU KEJAM , ISLAM ITU GARIS KERAS, ISLAM ITU MEMBAHAYAKAN, tujuannya untuk memporak porandakan stigma positif terhadap Islam.

Kemudian di tahun 2011 ini, di saat gencarnya siaran Islam yang indah di tv-tv baik TRANSTV , TV ONE , MNC GROUP bahkan sinetron-sinetron di MNC yang bertema religus penyebaran Islam di Indonesia, begitu banyak yang sudah memeluk Islam dengan program-program ini, dan banyak orang Islam yang berusaha menjadi ‘fundamental’ dengan ajaranya, banyak orang Islam tidak lagi mau menjadi ISLAM KTP, akhirnya BOM kembali meledak di Masjid Kepolisian Cirebon, kadang saya bertanya? Benar Islamkan yang melakukan ini? Walaupun nama pelaku sangat Islami? Saya pastikan tidak benar, jikapun pelakunya beragama Islam ,ini hanya konspirasi besar anti ISLAM DAMAI , konspirasi anti ISLAM itu INDAH dan Menentramkan, mereka ingin Islam di jauhi, mereka ingin Islam di stigma sebagai agama teroris, siapa mereka? Yang jelas kelompok-kelompok yang tidak ingin Islam ini berkembang dengan baik di Indonesia, mereka bisa dari kelompok agama diluar Islam atau kelompok Islam yang mengajarkan kebebasan, free sex, liberal , hedonism , agama menjadi urusan pribadi dan sebagainya.

Mereka takut jika Islam distigma positif Islam semakin besar penganutnya, mereka takut jika orang-orang Islam menjadi Muslim yang benar maka syariat Islam akan ditegakkan di Indonesia, mereka adalah Islamfhobia baik dari kalangan Islam sendiri maupun kelompok diluar Islam.

Justru , pelaku ini hanya korban, korban kebodohannya , korban kemiskinannya, dia mau mau dibayar melakukan ini hanya untuk sesuap nasi demi anak dan keluarga, demi istri yang sedang hamil besar , dia merelakan dibayar dengan syarat keluarganya tercukupi kehidupannya, benarlah apa yang disinyalir Raslullah SAW bahwa “KEFAKIRAN MENYEBABKAN KEKAFIRAN”. Waspadalah dengan kemiskinan yang sengaja dibuat oleh system Negara ini , dengan kemiskinan inilah begitu banyak orang yang dapat dibayar untuk melakukan apapun, membunuh lawan politik atau menghancurkan kesucian agama, waspadalah dengan kemiskinan karena inilah sumber dari segala BOM yang terjadi di Indonesia.

Bandung , 17 April 2011

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)

Email : adikalbar@gmail.com/ assyarkhan@yahoo.com

Facebook / Twitter : adikalbar@gmail.com

Mobile : 0858-606-16183

Yahoo Massanger : adikalbar , assyarkhan

GoogleTalk : adikalbar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun