Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berapa Sich Harga Diri Elo?

30 Juli 2011   08:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:14 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1312014257433133245

[caption id="attachment_122360" align="aligncenter" width="614" caption="Di Jual"][/caption]

Suatu ketika teman saya bercerita, Ramadhan tahun lalu dia mengunjungi Bandung Super Mall (BSM) Bandung Jawa Barat, saat itu dia bersama temen-temen komunitasnya sedang memarkirkan mobil di basement BSM tepat disamping mobil berlogo TELKOMSEL, beberapa saat dia memarkirkan mobil tiba-tiba ada mobil baru yang datang tepat sangat dekat disampingnya dimana dia berdiri, temen saya ini terpesona dengan kecantikan seorang wanita yang baru keluar dari mobil itu, tapi anehnya sang wanita ini sedang merunduk dan seolah-olah sedang mencari sesuatu, temen saya ini mendekati dan bertanya “mencari apa teh?” sang wanita yang dipanggil teteh tetap aja diam saja, dan beberapa saat kemudian memperhatikan dengan curiga kepada temen saya ini “Anda mengambil dompet saya ya?, Ayo ngaku!, kalau ga panjang nich urusan” kata wanita itu. Temen saya yang niatnya membantu malah ketuduhan, dia naik pitam dan mengatakan “Teteh kalau ngomong yang nyadar dong, saya mendekati teteh itu pengen membantu teteh, kok jadi saya yang dituduh!

“Kan , dari tadi yang dekat dengan saya itu, Anda!, tidak ada yang lainkan?, dan ketika saya berdiri, dompet saya sudah tidak ada, saya yakin Anda yang mencurinya” teriak wanita itu ga kalah nyaring.

Berdebatlah mereka, hingga akhirnya mereka dibawa security ke pos keamanan, salah satu security mencoba bertanya akar masalahnya, dan sepertinya Security BSM lebih membela wanita ini, keteganganpun semakin tinggi, panas dan berbalas teriakanpun terjadi. Hingga akhirnya , suami wanita ini keluar dari mobil dan berteriak “Ma, Ini Dompetnya, jatuh di bawah Jok!”. Wanita ini tiba-tiba tertunduk malu dan meminta maaf kepada temen saya ini, tapi sepertinya kasus ini semakin parah, karena temen saya tidak terima, temen saya minta ganti rugi, dia merasa harga dirinya di injak-injak, sudah dipermalukan di depan orang ramai, dia malu dengan banyak orang yang menyaksikan kejadian itu, saya yakin juga jika Anda berada di kondisi temen saya ini saya pastikan tidak terima.

“Oke, saya akan ganti rugi, saya hanya mau ngasih 500 ribu” kata wanita itu

“Maaf Teh, coba teteh lihat di sekeliling kita, ada ratusan orang menyaksikan saya dipermalukan oleh teteh, tidak bisa!, saya ga mau 500 ribu” kata temen saya ga mau kalah.

“Okey, 1 juta dech” kata wanita ini menaikan penawaran

“ Sekali lagi maaf ya teh, saya ga mau titik, 1 juta itu murah, harga diri saya teteh, harga diri! maaf sekali lagi, kalau ga saya akan lapoor ke polisi karena teteh sudah mencemarkan nama baik saya dengan kasus ini” temen saya sedikit mengancam.

Wanita itu rada ketakutan, dia memandang suaminya. Suaminya angkat bicara “ 1,5 juta deal? Kayaknya kalau lebih dari ini  kami tidak sanggup”

“Wah gimana ya?” temen saya ini melirik temen-temennya yang lain.

“Sudahlah bro, ambil aja 1,5 juta itu, itu juga dah gede, berapa sich harga diri elo?” sahut salah satu temennya.

Akhirnya temen saya ini setuju dan menyepakati 1,5 juta karena sudah dipermalukan oleh seorang wanita dan suaminya ini, sang suami membuka dompet yang tadi hilang dan mengeluarkan uang cash 1,5 juta, ketika akan diambil oleh temen saya ini, temen saya ini kaget bukan kepalang…

“Bangun…Bangun….Bangun…Udah sore…Jang...Buka…Buka Puasa” teriak ibu temen saya ini sambil memukulkan guling dan bantal ke mukanya.

“Ennyakkkkk……, 1,5 juta dah mau ditangan dibangunin lagi.” Teriak temen saya ini

“Makanya, Puasa jangan tidur aja jang, mimpi aja kerjaan ello” Sahut ibunya sambil berlalu.

MAKANYA PUASA JANGAN TIDUR AJA…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun