Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jilbaber Berbikini, Kok Bisa?! (Foto)

21 Agustus 2011   18:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:35 6418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_127038" align="aligncenter" width="450" caption="Jilbaber Berbikini"][/caption]

Brazil sebagaimana tulisan saya sebelumnya disebut Negara Bikini, karena kesukaan kaum perempuan disana adalah berpakaian “minim” dan seksi, dan kini sudah ada kurang lebih 1 Juta Ummat Islam hidup di Negara Liberal Sekuler tersebut. lihat lagi Berkah Ramadhan, Islam Berkembang Di Negara Bikini.

Ketika kita menyebut kata “bikini” pastinya semua orang tahu seperti apa pakaian tersebut, dan ini seakan-akan menjadi pakaian “wajib” bagi peserta Miss Universe. Tetapi saya tidak akan membahas tentang kondisi ummat Islam Brazil yang hidup lingkungan budaya Bikini, atau tentang Miss Universe, yang saya bahas kali ini adalah tentang kondisi Jilbaber berbikini, ketika Anda mendengar kata Jilbaber Berbikini…wah…wah….kok bisa ya?! Sudah Edan Zaman ini ya?!, kok kepala dikerudung tapi berpakaian minim dan berpenampilan sensual? pasti ghitulah kira-kira komentar yang muncul. Nah, itulah salahnya kita saat berfikir, saat kita menyebut kata “bikini” konotasinya menjadi negatif, padahal Akhwat boleh kok berbikini dengan beberapa syarat tentunya, karena saat ini sudah dirancang juga bikini khusus Perempuan Muslimah, sebuah kabar gembira tentunya bagi perempuan muslimah yang senang “main” air atau berenang.

Bikini merupakan pakaian renang wanita, nah karena akan digunakan saat berenang yang nantinya kena air maka sebaiknya menggunakan kolam renang khusus wanita, atau kolam renang keluarga, karena pakaian yang kena air tentunya akan membentuk fisik, sangat tidak boleh digunakan di Pantai kecuali Pantai yang menyediakan tempat khusus kaum perempuan, intinya tidak boleh jika yang bukan mahrom melihatnya.

Berikut Foto-foto contoh Jilbaberpun bisa Berbikini.

[caption id="attachment_127039" align="aligncenter" width="450" caption="Wanita yang menutup Auratnya bisa santai di tepian kolam renang menggunakan bikini muslimah"][/caption]

[caption id="attachment_127042" align="aligncenter" width="450" caption="Jilbaber Berbikini Bisa Menikmati Permainan Air"][/caption] [caption id="attachment_127043" align="aligncenter" width="450" caption="Jilbaber Berbikini"][/caption] [caption id="attachment_127044" align="aligncenter" width="449" caption="Jilbaber Berbikini Siap-siap berenang"][/caption] [caption id="attachment_127045" align="aligncenter" width="518" caption="Bikini Jilbaber Anak-anak (www.rabbani.co.id)"][/caption]

[caption id="attachment_127048" align="aligncenter" width="300" caption="Jilbaber Cilik Berpose dengan Bikini Muslimah (www.rabbani.co.id)"][/caption]

[caption id="attachment_127049" align="aligncenter" width="300" caption="Siap-Siap Berenang (www.rabbani.co.id)"][/caption]

Bandung, 22 Agustus 2011

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi), Direktur Rabbani Hamas Institute Indonesia, dapat dihubungi 085860616183 / 081809807764 / YM : assyarkhan / FB : adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype: adikalbar / PIN BB : 322235A9

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun