[caption id="attachment_176447" align="aligncenter" width="500" caption="Kemiripan Pilkada Jabar Dengan Pilkada DKI Jakarta (hadepisan.multiply.com)"][/caption]
Makin seru nich Jakarta, mungkin ini yang tersirat dari dialog-dialog di Kompasiana sebagai miniatur Indonesia. Kata Pendukung masing-masing Kandidat Pilkada DKI Jakarta mengkritisi itu disebut Black Campaign (Kampanye Hitam), Aneh Bukan? Mengkritisi kok dibilang Kampanye Hitam. Tapi tidak apa-apa semua orang boleh berpendapat apapun, walau terkadang okrang-oramng yang mengaku menjunjung tinggi Demokrasipun sangat tidak demokrasi, padahal pendapat apapun dinilai sebagai bagian dari Demokrasi itu sendiri. Tetapi, berpendapat harus bertanggungjawab, berani menampakan diri jangan berpendapat (baca :berkomentar) di balik Account Palsu dan siluman, terlihat sangat tidak Pancasilais sekali, karena lari dari tanggungjawab dari komentar-komentar yang ditinggalkan.
Baiklah, itu hal lain yang mungkin bisa Saya bahas dilain waktu, Saya sudah siapkan kok sebuah tulisan “Anda Ingin Diberlakukan Seperti Apa Tergantung Anda”. Kali ini, Saya ingin mengupas hal dimana ada pendukung-pendukung masing-masing kandidat tidak akan setuju dengan apa yang akan Saya sampaikan berikut ini dan Saya katakan Anda boleh tidak percaya dengan Analisa Saya.
[caption id="attachment_176449" align="alignright" width="270" caption="Fauzi Bowo (zulrafliadityaofficialblog.wordpress)"]
Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli mengingatkan Saya pada Pasangan Cagub Jabar Tahun 2008 yaitu Danny Setiawan – Iwan Sulanjana, Persamaanya adalah Sama-sama Incumbent dan pendampingnya Kader Partai Demokrat.
Sedangkan Pasangan Joko Widodo – Ahok Basuki mengingatkan Saya pada Pasangan Agum Gumelar – Nu’man A Hakim, Persamaanya adalah Di dukung penuh PDI Perjuangan dan Populer.
Lalu Hidayat Nur Wahid – Didik J Rachbini mengingatkan Saya pada Pasangan Ahmad Heryawan – Dede Yusuf, Kesamaan yang paling jelas adalah Sama-sama didukung penuh PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan PAN (Partai Amanat Nasional), selain itu di dukung penuh oleh Ormas Islam, Habaib dan Pesantren.
Lalu, bagaimana Pasangan yang lainya di Pilkada DKI? Seperti Alex Nurdin – Nono, Faisal Basri – Beim, Hendardji – Reza? Karena tidak ada sewaktu di Jawa Barat maka Saya akan bahas di Artikel lain dan sedikit setelah ke-3 kandidat yang Saya sebutkan ada kemiripan.
Baiklah Pembaca, Penasaran bukan? Wajar, karena memang ini seru sekali. Ada yang menarik perlu kita bahas bersama disini, Berdasarkan Hasil Survey Agum Gumelar – Nu’man A Hakim merupakan Kandidat yang paling Populer di tahun 2008. Politisi Sunda yang berada di Jakarta ternyata lebih populer dibandingkan dengan politisi lokal yang berada di Jawa Barat. Demikian terungkap dalam hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 24-29 September 2007.
[caption id="attachment_176450" align="alignright" width="300" caption="Jokowi (antaranews.com)"]
Pemaparan hasil survei LSI yang disampaikan salah seorang penelitinya, Iman Suhirman di Bandung, Selasa (2/10/2007) menunjukkan Agum Gumelar dikenal oleh sekitar 80% warga Jabar.
Sementara Danny Setiawan yang merupakan Gubernur Jabar (incumbent) baru dikenal oleh 50,5% warga Jabar. Survei juga menunjukkan kecenderungan tokoh-tokoh atau pengurus partai relatif tidak begitu dikenal oleh warga Jabar. Elektabilitas Agum Gumelar bersaing ketat dengan Danny Setiawan (Incumbent).
Kemudian berdasarkan Survei Lembaga Studi Kebijakan Pembangunan (Lenskep) Jabar, Agum mengungguli Danny Setiawan dan Ahmad Heryawan sebagai kandidat gubernur Jabar.
"Responden yang disurvei lebih mengenal sosok cagub dengan melihatnya dari mantan pejabat dan pejabat publik (birokrasi, red)," kata Asep. Dia mengungkapkan Mantan Menteri Perhubungan Agum Gumelar menempati urutan pertama yang disusul Danny Setiawan dan Ahmad Heryawan. (Detiknews.com)
Nah, ini ada kemiripan lo dengan Jokowi – Ahok, dimana Jokowi dikenal lebih populer ketimbang Fauzi Bowo karena memang selalu diliput media, Bahkan Jokowi dengan Percaya Diri mengatakan “Dari hasil survei 2 hari lalu, posisi kita naik terus. Sudah 30 persen. Saya yakin di pertengahan bulan nanti kita sudah di atas mereka, para incumbent. Ini yang menyampaikan bukan saya tapi konsultan politik dari UI di mana saya berkonsultasi dengan mereka” (Detiknews.com)
[caption id="attachment_176452" align="alignright" width="378" caption="Hidayat Nur Wahid (kabarnet)"]
PedomanNews.com bahkan menyatakan dalam berita yang diturunkan bahwa Bakal calon (balon) wakil gubernur Basuki T Purnama (Ahok) pasangannya Joko Widodo mengamini hasil survei lembaga the Cyrus Network (CN) yang merilis tingkat elektabilitas Jokowi-Ahok mendekati pasangan incumbent Fauzi Bowo (Foke).
Berita dari Detiknews.com tentang Bahwa Agum Gumelar yang diusung PDI-P telah mengungguli Danny Setiawan ada kemiripan dengan berita yang dilansir TRIBUNNEWS bahwa Jokowi telah mengungguliFauzi Bowo (Incumbent), dalam Survei UI dinyatakan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, dinilai warga Jakarta paling mampu memperbaiki ibu kota negara di masa mendatang, disusul Faisal Basri. Fauzi Bowo (Foke) berada di nomor tiga. Pendapat warga Jakarta ini tertuang di hasil survei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI). (Tribunnews.com)
Bahkan pada Akhirnya Pemilu Jabar hanya untuk Agum Gumelar dan Danny Setiawan, Ahmad Heryawan tidak diperhitungkan sama sekali. Demikian halnya media bahkan sudah merilis bahwa DKI-1 hanya diperebutkan dua kandidat Pasangan Fauzi Bowo – Nachrowi dan Pasangan Jokowi – Ahok, Sedangkan Pasangan Hidayat Nur Wahid – Didik J Rachbini, Alex Nurdin – Nono beserta pasangan lainnya tidak diperhitungkan (Sumber : Megapolitan Kompas)
Ada satulagi kemiripan yang tidak disengaja sama sekali, ketika banyak media menyatakan bahwa Jabar-1 Hanya untuk Pasangan Agum Gumelar & Pasangan Danny Setiawan, Ahmad Heryawan tidak terpengaruh dengan hasil-hasil survey tersebut, dalam berita yang diturunkan oleh Okezone Ahmad Heryawan menyatakan bahwa tidak terpengaruh dan tidak merasa khawatir dengan hasil survey yang dilakukan oleh survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis). Dari hasil survey Puskaptis, pasangan Hade menduduki peringkat terakhir atau sebanyak 20%.
[caption id="attachment_176456" align="alignright" width="300" caption="Alex Nurdin (beritaterkinigratis.com)"]
“Namanya juga survey, semua orang punya survey dan metode sendiri-sendiri, dan kita tidak harus khawatir dengan hasil survey seperti itu. Karena hasil survey itu kan berbeda, inikan peresepsi masyarakat," ujar Ahmad usai meresmikan Gedung Pimpinan Daerah PUI di Jalan Arief Rahman Hakim Blok Kopti Kelurahan Cigadung Kec Subang, Sabtu (15/3/2008 – Okezone.com).
Hal ini juga terjadi di Kandidat Pilkada DKI Jakarta, Hidayat Nur Wahid pun tidak merasa terpangaruh dan tidak merasa khawatir terhadap hasil survey yang menyatakan bahwa DKI 1 hanya diperebutkan dua kandidat yaitu pasangang Jokowi dan Pasangan Foke.
[caption id="attachment_176458" align="alignright" width="300" caption="Faisal Basri (tempo.com)"]
JPPN.com menurunkan berita bahwa Hidayat Nur Wahid tidak terpengaruh oleh hasil survey Lingkaran Survey Indonesia (LSI) yang menempatkan mereka di posisi ketiga dalam survey peluang memenangkan kursi DKI I.
"Menjelang pemilu 2004 LSI melaunching hasil surveynya, katanya PKS hanya dapat 2,9 persen. Nyatanya kami mendapat suara nasional 7,4 persen dan memenangkan DKI dengan 24 persen," kata Hidayat usai menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Subroto, Senin (9/4/2012).
Banyakkan kemiripannya bukan? Antara Pilkada JABAR-1 dan Pilkada DKI-1 memiliki kesamaan proses, pertanyaanya adalah apakah DKI-1 akan dimenangkan Hidayat – Rachbini sebagaimana JABAR-1 dimenangkan oleh Ahmad Heryawan – Dede Yusuf? Wallahu ‘alam. Semuanya serba mungkin, mungkin terjadi kesamaan dalam kisah dua PILKADA di DUA Provinsi ini, bisa juga kemungkinan calon-calon lain yang belum Saya bahas dalam Artikel ini, Seperti Alex Nurdin – Nono, Hendardji – Reza, Faisal Basri – Biem memiliki kesempatan yang sama mengalahkan dua kandidat yang dianggap kuat oleh hasil survey tersebut. Kita tunggu saja hasil sesungguhnya. Saya pribadi merasa heran kok bisa mirip ya?
Ini hanya analisa Saya sebagai pemerhati aktivitas perpolitikan tanah Air, tidak ada yang kebetulan dalam hidup manusia. Semuanya sudah diatur dan di rencanakan oleh kekuatan yang Maha Kuat dan Maha Besar, Dialah ALLAH Swt. Biarkanlah ALLAH memberikan Keputusan Terbaik-Nya untuk DKI Jakarta. Tidak perlulah kita menggalang Pasukan Berani Mati, Tidak perlulah kita menggalang Cap Stempel Darah hanya ingin memuaskan hati.
[caption id="attachment_176460" align="aligncenter" width="284" caption="Cara Berfikir Kita Memang Berbeda, Dan Saya Berbeda"]
Dan Anda boleh tidak percaya pada Analisa ini menurut Adi Supriadi Hehehe…, Analisis ini netral dan tidak mendukung salah satu calonpun, soal Penilaian Anda terhadap Saya merupakan hak penuha Anda mau mau menilai seperti apa, buat Saya apa yang bisa Saya tulis maka Saya akan tuliskan. SEMOGA BERMANFAAT Buat Warga Jakarta yang akan memilih.
Berikut Sumber-Sumber Tulisan Saya ( Sumber Kemiripan Pilkada JABAR dan DKI) :
PILKADA JABAR – 1 TAHUN 2008
Hasil Survei, Agum Gumelar Memiliki Elektabilitas Lebih Tinggi Dari Yang Lain
Agum Gumelar Ungguli Danny Setiawan Dalam Survei
Ahmad Heryawan Tidak Terpengaruh Hasil Survey
Ormas Islam Jawa Barat Dukung Penuh Ahmad Heryawan
PILKADA DKI JAKARTA – 1 TAHUN 2012
Elektabilitas Jokowi Melesat Tinggi Kalahkan Fauzi Bowo
Elektabilitas Jokowi Lebih Tinggi Dari Fauzi Bowo Jokowi Ungguli Foke Dalam Survei UI DKI-1 Hanya Untuk Foke & Jokowi Hidayat Nurwahid Tidak Terpengaruh Hasil Survey
Ormas Islam DKI Jakarta Dukung Penuh Hidayat Nurwahid
SUMBER LAINNYA :
Quick Count Menangkan HADE- Berita Jatim
NOTE : Semua Tulisan Saya memiliki Sumber Jelas dan lengkap dengan Linknya, ketika pembaca memaki-maki sama saja mentiadakan sumber-sumber yang Saya sebutkan dalam setiap tulisan Saya.
Bandung, 23 April 2012
Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi) / Follow Me : @assyarkhan
Seorang Writer,Trainer,Public Speaker dan Entertainer. Punya Kakek Seorang Penulis, Ibu Seorang Penulis dan Istri Seorang Penulis. Pernah Menjadi Jurnalis Sekolah, Kampus, dan Radio. Tulisan baru terbit di KayongPost, Pontianakpost, Banjarmasinpost, Tanjungpurapost, Sriwijayapost, Balipost, Acehpost, Kompas, Republika, Sabili dll. Cita-cita ingin menjadi Jurnalis AlJazeera atau CNN dan bisa menulis jurnal di TIME dan Wartawan Washingtonpost. Anda dapat menghubungi via 085860616183 / YM: assyarkhan, adikalbar / FB: adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype: adi.rabbani / PIN BB : 322235A
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H