[caption id="attachment_175577" align="aligncenter" width="400" caption="Benyamin S (Tokoh Betawi) Dengan Pakaian Adat Betawi (berita8.com)"][/caption]
Joko Widodo atau Jokowi sepertinya sangat ambisius memenangkan Pilkada DKI Jakarta mendatang, setelah jualan baju kotak-kotak di Jakarta untuk mendanai kampanyenya, Jokowi melakukan blunder dengan membangun opini bahwa Baju Koko plus Kopiah yang digunakan kandidat lainnya adalah dalam rangka kandidat tersebut mencari simpati public, agar terkesan religius dan taat beragama. Bagi Jokowi itu pencitraan gaya lama, basi dan membosankan. Berikut pernyataanya sebagaimana diberitakan kompas beberapa waktu lalu
"Ya bosenlah. Semua yang maju ke pilkada selalu pakai baju koko dan kopiah, biar kelihatan religius " Kata Jokowi di markas Tribun news di Palmerah Selatan, Komplek Kompas Gramedia, Senin (16/4/2012).
Inilah yang Saya maksud blunder Fatal, jika kita menelusuri pakaian koko yang dipakai oleh kandidat Pilgub DKI Jakarta dari masa kemasa bukan mengidentikan dengan agama tertentu atau bukan ingin terlihat religius, sesungguhnya Baju Koko plus Kopiah itu merupakan budaya Betawi yang sudah turrun temurun dilestarikan. Jokowi seharusnya menonton paling tidak sinetron-senetron berlatar belakang betawi seperti Si Doel Anak Sekolahan, Si Doel Anak Gedongan. Beberapa latar scene film atau Sinetronnya para sesepuh di Betawi menggunakan pakaian yang dianggap Jokowi membosankan.
[caption id="attachment_175578" align="alignright" width="369" caption="Pakaian Adat Betawi (Koko, Sarung, Kopiah) Membuat Jokowi Bosan"]
Persoalannya Jokowi sedang mencalonkan diri sebagai kandidat tanah Batavia (Betawi), Kok Budaya Betawi itu dihinakan, dianggap membosankan bahkan dicitrakan sebagai pencitraan. Lalu bagaimana dengan Benyamin S Bersaudara yang menjadi tokoh Betawi hampir setiap hari menggunakan pakaian tersebut? Jokowi Salah total, artinya bagaimana Jokowi bisa dengan benar memimpin Jakarta jika budaya asli Jakarta saja dia sudah tidak mau menggunakannya.
Okelah, Jokowi bisa berkilah memang Jakarta betawi aja? Baiklah tetapi perlu diingat setiap daerah memiliki budaya local yang sangat kental, bagaimana dengan solo pasti punya budaya kental kesoloannya demikian juga Jakarta, pastinya memiliki budaya yang kental termasuk Pakaian Koko Plus Kopiah serta Kain Sarung yang diselendangkan atau diikat ke pinggang. Di hari kartini 21 April pakaian inipun dipakai sebagai pakaian adat betawi. Masa Jokowi tidak faham itu? Calon Gubernur gitu loh.
Saya fikir, Jokowi harus belajar dulu menjadi Gubernur Jawa Tengah sebelum memimpin ibukota Jakarta, soal jualan baju kotak-kotaknya silahkan Saja, jangankan baju kotak-kotak jualan Arang untuk masak aja laku di Jakarta asal tidak malu begitu kata supir taksi di Jakarta. Wawasan budaya lokal kedaerahan harus dibangun oleh semua calon pemimpin, jangan mentang-mentang berasal dari PDI-P sehingga semuanya dibawa metal seperti gaya Jokowi berikut ini
[caption id="attachment_175580" align="aligncenter" width="318" caption="Jokowi & Gaya Metalnya (tribunnews.com)"]
Apa Bedanya dengan yang ini :
[caption id="attachment_175581" align="aligncenter" width="400" caption="Kelompok Zionis yang Membuat Kode Persaudaraan"]