[caption id="attachment_157489" align="aligncenter" width="492" caption="Marzuki Ali (kaskus.us)"][/caption]
Pengakuan ketidaktahuan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Ali terkait renovasi ruang rapatBadan Anggaran (BANGAR) DPR senilai Rp. 20,3 Milyar menurut saya lebih kepada sebuah sikap seperti orang yang kentut kemudiaan menyembunyikan pantatnya setelah itu, bagaimana bisa Marzuki tidak tahu la wong Marzuki Ali selain Ketua DPR sekaligus menjabat Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, Omong kosong semua itu.
Jika sikap “Lempar Kentut Sembunyi Pantat” ini terus menerus terjadi , Indonesia benar-benar akan Chaos pada pertengahan atau akhir tahun ini, rakyat akan marah besar dengan kondisi ini. Sudahlah masalah hukum carut marut di tambah perilaku anggota DPR yang tidak memiliki rasa malu sama sekali, sudah kentutnya menyebarkan bau kemana-mana eh malah tersenyum melihat orang lain kebauan.
Rasanya aneh aja, Ketua DPR bisa kecolongan pencairan uang 20,3 Milyar Rupiah atau bisa jadi Marzuki sudah tidak diakui lagi kepemimpinannya di DPR, kalau sudah begitu semakin parah kondisinya. Jika Uchok Sky Khadafi Koordinator Investiagsi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) bahwa Marzuki dan timnya di BURT makan gaji buta sebagaimana diberitakan Harian Kompas, menurut saya bukan saja makan Gaji Buta tetapi memang hati mereka sudah benar-benar buta dan tuli.
BURT sudah pasti terlibat dalam penyusunan Anggaran Pembangunan tersebut, di dalamnya ada Marzuki Ali, bagaimana bisa Marzuki bisa bilang tidak tahu atau kecolongan. Saya melihat Marzuki lebih cocok jadi bintang sinetron ketimbang jadi Politisi, bagaimana tidak? Pintar sekali dia mengekspresikan rasa kagetnya di depan wartawan kemudian mengancam Nining Indra Saleh untuk dipecat, padahal Sinetronya memang dibuat seperti itu, nanti jika keciuman media proyek tersebut peran Marzuki berpura-pura kaget dan berpura-pura mengancam Nining.
Sudahlah “Lempar Kentut Sembunyi Pantat”, Marzuki Ali dipastikan berbohong untuk kasus proyek BANGAR ini. Marzuki memang pernah mengatakan ke media dua tahun lalu bahwa “Kisah Kontroversial Saya Tidak Hanya Sampai Disini, Tunggu Aksi Kontroversial Saya Selanjutnya” Saat ini Marzuki mengatakan kepada media ketika mengomentari dengan seenaknya terkait bencana alam di daerah Sumatra dan komentar-komentar controversial lainnya, Artinya ini hanya bagian dari sandiwara Marzuki Ali dan Partai Demokrat saja untuk terus populer hingga 2014 mendatang.
Saya melihat bukan hanya Nining yang dipecat untuk kasus BANGAR ini, Marzuki Ali pun harus dipecat. Budaya kita Bangsa Indonesia masih saja seperti itu, ketika berita gembira dan kesuksesan atasan yang pasang badan sebagai orang yang paling berperan, tetapi ketika ada masalah dan kasus maka siap-siap saja anak buah yang dikorbankan.
Jika benar Marzuki tidak tahu menahu soal Pembangunan ruang rapat BANGAR ini sudah dipastikan integritas Marzuki harus dipertanyakan, jika tidak benar dan sebenarnya Marzuki Ali tahu soal ini maka seperti yang saya sampaikan diatas Marzuki Ali tidak ubahnya seperti orang yang Kentut di depan umum kemudian dia sembunyikan Pantatnya dan tidak mau mengakui yang barusan kentut itu adalah Dia. Masihkan akan mempercayainya menajdi Wakil Rakyat? Hanya orang-orang yang suka dengan bau kentutnya aja yang akan memilihnya kembali.
Bandung, 21 Januari 2012
Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)
Seorang Writer,Trainer,Public Speaker dan Entertainer. Punya Kakek Seorang Penulis, Ibu Seorang Penulis dan Istri Seorang Penulis. Pernah Menjadi Jurnalis Sekolah, Kampus, dan Radio. Tulisan baru terbit di KayongPost, Pontianakpost, Banjarmasinpost, Tanjungpurapost, Sriwijayapost, Balipost, Acehpost, Kompas, Republika, Sabili dll. Cita-cita ingin menjadi Jurnalis AlJazeera atau CNN dan bisa menulis jurnal di TIME dan Wartawan Washingtonpost. Anda dapat menghubungi via 085860616183 / YM: assyarkhan, adikalbar / FB: adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype: adi.rabbani / PIN BB : 322235A9
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H