[caption id="attachment_133532" align="aligncenter" width="650" caption="Radio Trijaya 87,6 FM Palembang"][/caption]
Ahad Sore, Pukul15.42 ada sebuah SMS masuk ke handpone saya “Mas Adi Saya Rifqi dari Radio Trijaya Palembang, Ada Waktu Jam 5 kita interview By Phone tentang tulisannya mengenai Film Kemiskinan Indonesia Nominasi Oscar di Kompasiana. Ada Waktu Mas?”. Sebenarnya waktu sms itu masuk saya dalam kondisi tertidur ba’da asyar itu, baru terbangun setengah jam sebelum Azan magrib. Setelah mandi dan sholat Magrib di Masjid, saya baru membuka handphone dan kemudian saya mengirimkan balasan yang berisikan permohonan maaf saya bahwa SMSnya baru terbaca.
Rifki dari Radio Trijaya FM Palembang membalas SMS Saya “Acara kita sampe jam 19.00 mas, bisakah sekarang saya telp? Untuk By Phone ON Air”. Saya balas insya ALLAH bisa, Saya fikir senangnya bisa berbagi. Tidak berapa lama telp masuk dari nomor 0711-319191, sang pembawa acara Bung Rifki melayangkan pikiran saya ketika saya menjadi Jurnalis Radio 6 tahun lalu, kurang lebih 5 tahun saya mendalami menjadi wartawan radio di PT Radio Delta Pawan Indah Ketapang, Kalimantan Barat.(Cerita Pengamalan bagaimana menjadi Jurnalis Radio ini akan saya ceritakan dalam tulisan yang berbeda, selamat menantikan ya…he…he).
“Baik Saudara Pendengar Trijaya 87,6 FM Palembang Anda masih bersama saya Rifqi di Program Movie Trailer malam hari ini, bersama saya Sutradara ternama Indonesia Mas Garin Nugroho dan Mas Adi Supriadi seorang Blogger Kompasiana yang sudah menghebohkan Indonesia, Baiklah saya akan langsung ke Mas Adi setelah tadi kita mendengarkan pandangant Mas Garin Nugroho untuk menanyakan review film yang ditulisnya di Kompasiana beberapa waktu lalu…….” Begitulah kira-kira suara Rifqi menemani pendengar setianya. Wawancara berlangsung kurang lebih 30 menit, satu hal yang membuat saya sangat bahagia adalah ketika bisa berdampingan dengan Mas Garin Nugroho walaupun via Phone. Seorang Sutradara yang saya kagumi sejak dulu.
Setelah acara selesai Rifqi mengirimkan SMS lagi “Terima Kasih Mas Adi, kita tunggu tulisan review film selanjutnya dan sukses slalu”.
Hari itu Kompasiana dibahas di Trijaya FM, dijadikan rujukan , betapa besar pengaruh Kompasiana untuk pembaca di Indonesia. Bagi penggemar Film di Palembang dapat mendengarkan Program Movie Trailersetiap Minggu Pukul 17.00 s.d 19.00 Wib, bagi kompasianer semoga ini menjadi motivasi untuk menulis apapun yang kita senangi, film, sastra tanpa harus memikirkan apakah tulisan kita dibaca atau tidak, biarkan tulisan kita menemukan pembacanya sendiri. Menulis itu menyenangkan, jangan takut salah, dan teruslah menulis.
Beberapa jam setelah saya diwawancarai Trijaya FM, istri saya berteriak “ALHAMDULILLAH”, ketika saya tanya kenapa? Istri cerita barusan mendapatkan sms dari sebuah Penerbit terkenal di Bandung, Istri mendapatkan Proyek Menulis kurang lebih 20 juta yang akan dikerjakan dalam satu bulan kedepan, Paling tidak dengan uang segitu istri bisa menyelesaikan S-2 nya saat ini. So, Apa yang menghalangi kita untuk menulis.
Menulis itu membuat kita rajin membaca, menulis itu membuat kita banyak cerita. Langkah pertama yang harus dimiliki adalah Munculkan dulu rasa senang berbagi dan nikmati bahwa menulis adalah bagian dari hidup kita, tanpa perlu kita mempertanyakan apa untungnya secara materi saat menulis, nikmati….nikmati, setelah itu Insya ALLAH menulis akan menjadi “jantung hati “ kita.
Bandung, 27 September 2011
Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi), Direktur Rabbani Hamas Institute Indonesia, dapat dihubungi 085860616183 / 081809807764 / YM : assyarkhan / FB : adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype : adikalbar / PIN BB : 322235A9
