Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sudahkah Istri Anda Sungguh-Sungguh Mencintai Anda?

13 Desember 2011   08:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:23 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_149238" align="aligncenter" width="614" caption="Cinta???"][/caption]

Kadangkala saya tidak bisa menghindari dari curhat banyak orang, dulu banget saya sampai membuat sebuah biro konseling di Internet Assyarkhan Counseling Centre karena banyaknya yang membutuhkan solusi dalam permasalahan hidup mereka. Ada beberapa kisah hidup yang dapat saya bagi kepada Anda agar kita semua dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian.

Judul tulisan “Sudahkah Istri Sungguh-Sungguh Mencintai Anda” sebagai bentuk keprihatinan saya terhadap sikap istri banyak klien saya yang mencurhatkan kondisi keluarga mereka. Saya ingin berbagi dua kisah yang berbeda, kisah yang pertama ini tentang seorang Profesional Muda di Jakarta, dengan gaji yang relative tinggi, dengan asli kelahiran Padang, Sumatra Barat. Dia memiliki istri bersuku Sunda, Jawa Barat dan saat ini tinggal di Di Jakarta.

Suatu ketika dia melayangkan email curhat kepada saya dan meminta pendapat saya, karena etika seorang konselor tidak memberikan solusi hanya memberikan jalan-jalan untuk mengatasi masalahnya tersebut. Ceritanya dia memiliki seorang istri yang profesioanal juga, pertanyaannya memang apalagi yang kurang dari kehidupan mereka? Tidak ada bukan?!

Andre sebut saja namanya begitu, saking cintanya pada istri dia menyerahkan buku tabungan dan semua ATM yang dimilikinya kepada sang istri, istrinyapun sering menyindir “Masa Ga Percaya Pada Istri Sendiri”. Hari-hari berlalu, dia merasa aneh dengan istrinya, ketika semua ATM Gajinya sudah diberikan pada istrinya seharusnya istrinya faham jika gaji sudah ditangannya, yang dirasakan aneh adalah ketika istrinya meminta lagi uang kepadanya, “Lo Khan, ATM gaji Papa sudah di Mama semua, Kenapa Mama minta lagi?” tanya Andre, kemudian sang istri menjawab “Ga Cukup Pa”.

Begitu seterusnya, hingga peluang korupsi itu terbuka untuknya, bahkan ketika akan memberikan uang hasil kejahatan tersebut sang istrinya tahu jika sebenarnya itu bukan uang gaji lagi, artinya itu adalah uang dari hasil kejahatan karena istrinyapun tahu jika sang suami tidaklah memiliki usaha selain bekerja. Pertanyaanya mengapa istri Andre ini tetap meminta jatah uang dari hasil kejahatan, mengapa sang istri tidak mengingatkan sang suami agar tidak melakukan kejahatan? Mengapa?!

Kemudian, disisi lain Sang istri tidak mengurus rumah tangga, anak-anak diserahkan kepada pembantu, dia asyik dengan kegiatan diluar rumah. Sang Istri asyik masyhuk dengan teman-temannya di luar rumah, baik teman kursus atau teman kantornya.

Jujur saya tidak bisa memberikan solusi pada permasalahan ini, hanya satu jawaban saya bahwa Istri Andre tidak mencintainya, dia tidak peduli dengan kondisi suaminya, jikapun tertangkap KPK bukan dirinya melainkan suaminya, jika suami masuk penjara paling juga minta dicerai dan cari lagi suami yang dapat di “telanjangi” seperti itu. Jika Anda menemukan hal ini pada kehidupan Anda atau siapapun percayalah Istri seperti istrinya Andre ini tidak sungguh-sungguh mencintainya. Dia hanya butuh uang dan harta suaminya, ada dua pilihan saja buat Andre, tetap bertahan dengan istrinya dengan memiliki sikap tegas untuk tidak melakukan kejahatan jikapun sang istri meminta cerai misalnya tidak masalah yang penting Andre tidak melakukan kejahatan atau tetap berada dalam kejahatan untuk memenuhi keinginan istrinya, dan pilihan yang terakhir bukanlah pilihan bijak sebagai manusia yang beragama.

Dulu, ketika tahun 2004 sebelum saya menikah, saya mendapatkan sebuah kisah nyata dari seorang sahabat saya, dia seorang guru sekolah Paket B, dengan gaji 300,000,- yang menarik adalah ketika dia bisa memiliki Handphone, dan motor walaupun dua-duanya butut, yang penting komunikasi dan perjalanananya dalam mengajar tidak terganggu, Gajinya yang 300.000,- itu diberikan pada sang istri semuanya. Bagi saya yang menarik dan membuat saya terkesima adalah ketika sang Suami ini mengalami sakit keras dan harus dirawat dirumah sakit, Sang suami tidak mau karena memang tidak ada biaya, Allahu Akbar! Sang istri membuka celengan sederhananya dan mendapatkan uang sebanyak 5 juta rupiah, “Abi…Yuk Ke Rumah Sakit, Abi Harus dirawat” kata Sang Istri, “Umi…Dapat dimana uang ini?” tanya sang suami sambil berkaca-kaca. “Abi…ini hasil kerja keras Abi selama ini, Sebagiannya Umi Simpan jika terjadi apa-apa pada kita” Jawab Sang Istri sambil memeluk suaminya, Air Mata kebahagiaan dari Sang Suami jatuh karena dia tahu Istrinya sangat mencintai dan memperhatikannya, sehingga uang yang 300.000 itupun dapat disimpan untuk kepentingan mereka sekeluarga termasuk anak-anaknya yang sedang bersekolah.

Dua kisah berbeda dan Saya yakin Anda akan sangat memahami istri seperti apa yang sungguh-sungguh mencintai Anda? Wallahu ‘alam.

Bandung, 13 November 2011

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)

Seorang Writer,Trainer,Public Speaker dan Entertainer. Punya Kakek Seorang Penulis, Ibu Seorang Penulis dan Istri Seorang Penulis. Pernah Menjadi Jurnalis Sekolah, Kampus, dan Radio. Tulisan baru terbit di KayongPost, Pontianakpost, Banjarmasinpost, Tanjungpurapost, Sriwijayapost, Balipost, Acehpost, Kompas, Republika, Sabili dll. Cita-cita ingin menjadi Jurnalis AlJazeera atau CNN dan bisa menulis jurnal di TIME dan Wartawan Washingtonpost. Anda dapat menghubungi via 085860616183 / YM: assyarkhan , adikalbar / FB: adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype: adi.rabbani / PIN BB : 322235A9

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun