[caption id="attachment_128939" align="aligncenter" width="576" caption="Demo Tragedi Mavi Marmara from devianart.com"][/caption]
Sebuah laporan yang ditunggu-tunggu PBB tentang serangan Israel terhadap sebuah kapal bantuan untuk Gaza yang menewaskan sembilan orang Turki menyatakan bahwa blokade laut Israel terhadap Jalur Gaza telah menggunakan kekuatan yang tidak masuk akal dan dinilai berlebihan
Laporan yang dipublikasikan pada hari Kamis (1/9/2011) tersebut menyampaikan perlawanan dari Penumpang Mavi Marmara terhadap serangan Israel pada Kapal tersebut.
Jumlah kekuatan yang digunakan oleh Israel ketika menyerang Kapal Mavi Marmara adalah kekuatan terbesar Israel saat armada kapal akan memberikan bantuan kemanusiaan untuk Palestina di Gaza. Sedangkan awak kapal Mavi marmara merupakan warga sipil dan petugas medis dari Turki dan beberapa Negara, apa yang dilakukan Isreal dinilai lebay dan paranoid karena menggunakan kekuatan pasukan yang tidak masuk akal.
[caption id="attachment_128942" align="alignleft" width="300" caption="Foto Serangan Udara Israel Pada Kapal Kemanusiaan Mavi Marmara from www.abc.net"]
Laporan untuk PBB yang disusun oleh sebuah Tim Panel dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Selandia Baru Geoffrey Palmer diharapkan secara resmi diserahkan kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada hari Jumat dan dijadwalkan akan dirilis kemudian. Tetapi salinan laporan tersebut sudah jatuh ke tangan wartawan Newyork Times.
Hubungan Turki-Israel semakin memanas sejak insiden serangan Israel pada Kapal Bantuan Kemanusiaan Mavi Marmara 31 Mei 2010 yang lalu. Negara yang paling khawatir terhadap memanasnya hubungan kedua Negara adalah Amerika Serikat, dikarenakan kekuatan Islam semakin meningkat selama 10 tahun terakhir di Turki dan ini bisa membuat Israel terancam, terlebih dukungan dari berbagai belahan dunia untuk Turki terlihat meningkat.
Dalam laporan tersebut terlihat berat sebelah, jikapun PBB mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Israel telah salah tetap saja isi laporan tersebut membuat pembelaan-pembelan terhadap Negara Zionis tersebut, hal inilah yang disayangkan oleh Pemerintahan Turki, hingga hari ini Turki tidak akan menandatangani laporan yang didramatisir untuk kepentingan Zionis terlebih Israel enggan meminta maaf kepada Turki dan dunia terkait Insiden serangan membabi buta setahun yang lalu tersebut.
[caption id="attachment_128944" align="alignright" width="300" caption="Serangan Membabi Buta Israel menewaskan Aktivis Kemanusiaan di Kapal Mavi Marmara from www.abc.net"]
Untuk melunakkan Pemerintahan Turki terkait laporan ini pejabat PBB yang pro Israel mempolitisasi bahwa Laporan tersebut hanya dokumen biasa bukan Konsensus PBB, jadi Turki jangan khawatir terhadap lapooran tersebut, demikianlah akal bulus Zionis untuk membenarkan perbuatan mereka.
Menyikapi tidak fairnya laporan tersebut Pemerintah Turki melalui Kantor Berita Anatolia akan meneliti lebih lanjut dan mengkaji lebih dalam maksud terselubung dari Dokumen yang dirilis hari kamis tersebut.
Sedangkan Israel tetap ngeyel mempertahankan opininya apa yang mereka lakukan adalah benar dan sudah secara diam-diam Israel telah melakukan intervensi kepada tim Panel yang membuat laporan tersebut agar Negara Zionis terbebas dari hukum Internasional.
Dokumen setebal 105 halaman tersebut hanya mengatakan bahwa Israel berlebihan tetapi tidak menyatakan Israel bersalah merupakan bukti bahwa PBB dalam “kekuasaan” Zionis Israel dan segala tindakannya dalam kendali Negara Zionis tersebut.
Keputusan Tim Panel dalam menyusun laporan tersebut telah dinyatakan berat sebelah dan tidak mendengar pendapat dari beberapa Panelis lain seperti dari Panelis Ciechanover Yusuf yang mengatakan bahwa dia tidak setuju dengan penilaian Tim bahwa tentara Israel telah bertindak membela diri dalam kasus Mavi Marmara, dimana Israel sengaja melakukan serangan dan membunuh petugas kemanusiaan dalam kapal tersebut. Ini adalah Fakta yang tidak bisa dibantah siapapun, Israel telah menyerang bukan membela diri.
[caption id="attachment_128946" align="aligncenter" width="620" caption="Demo Warga Amerika Untuk Bebaskan Palestina dan Gaza"]
Sudah dipastikan laporan ini membuat gembira Pemerintahan Israel dan menyatakan bahwa sikap PBB sudah benar terhadap tindakan Israel di Kapal Mavi Marmara tersebut sebagaimana dilansir Reuters beberapa jam yang lalu.
Aktivis kemanusiaan dari Indonesia yang saya temui setahun yang lalu dan ikut memberikan bantuan dalam Kapal Mavi Marmara menyebutkan bahwa Israel melakukan serangan laut dan udara terhadap kapal tersebut dan langsung menembakan senapan mereka kepada Aktivis Kemanusiaan dalam kapal tersebut.
Jika laporan ini diakui PBB dipastikan Israel akan terlepas dari jeratan Hukum Internasional dan dipastikan pula hubungan Turki-Israel akan semakin meruncing, banyak yang memperkirakan ini adalah benih-benih lahirnya perang Dunia Ke-3 menjelang Akhir Zaman. Wallahu ‘alam
Diolah dari berbagai Sumber :
Newyork Times, Reuters, Vancouversun, Assosiated Press , Abc
Bandung, 2 September 2011
Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi), Direktur Rabbani Hamas Institute Indonesia, dapat dihubungi 085860616183 / 081809807764 / YM : assyarkhan / FB : adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype: adikalbar / PIN BB : 322235A9
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H