Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menasehati Dengan Benar

9 Juli 2011   18:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:48 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13102373011933447822

[caption id="attachment_118964" align="aligncenter" width="605" caption="Saling Menasehati Dalam Kebenaran dan Ketaqwaan"][/caption]

Saran atau Nasihat atau tausyiah atau apapun istilahnya, inti dari semua kata itu adalah "NASEHAT" sebagai wujud setiap jenis kebajikan. Memberi saran atau Nasihat sangat rumit dan membutuhkan banyak kebijaksanaan. Kepada siapa Anda memberikan Nasihat atau saran? Akan terasa sulit saat itu dilakukan kepada keluarga Anda, dan terlebih orang tua.

Memberikan nasihat yang tulus (dilakukan hanya mengharap Ridha Allah Swt) adalah bagian dari ibadah yang berpahala. Nabi Muhammad (saw) mengatakan:"Allah dan para malaikat, dan bahkan semut di sarangnya dan ikan di laut akan berdoa untuk orang yang mengajarkan orang cara-cara yang baik." (At-Tirmidzi)

Namun, saran harus diberikan dengan kebaikan dan banyak hormat. Nabi mengatakan:"Kebaikan tidak dapat ditemukan pada apa pun kecuali yang menambah keindahannya, dan tidak ditarik dari apa-apatapi itu membuatnya menjadi cacat". (HR. Muslim)

Memberikan Nasihat kepada orang yang lebih tua atau sebutkanlah orang tua misalnya, Anda harus menunjukkan kebaikan bahkan ekstra dan rasa hormat kepadanya.Juga, ketika memberikan saran atau nashiat harus secara pribadi agar tidak mempermalukan orang lain. Hadis Muslim komentator Ibnu Rajab menulis:"Ketika pendahulu benar ditujukan untuk memberikan nasihat kepada seseorang, mereka menegurnya secara pribadi, ke titik bahwa beberapa dari mereka berkata," Orang yang menasihati saudaranya antara dia dan dirinya sendiri, maka itu adalah saran. Orang yang menasihati dia di depan orang, maka itu hanyalah memarahi! '

Ketika memberikan nasihat, Anda juga harus memilih waktu yang terbaik. Abdullah bin Masud berkata,"Hati (kadang-kadang) merindukan dan penuh perhatian, tetapi (kadang-kadang) mereka pergi melalui penyimpangan dan tolakan pakan. Jadi mengambil dari mereka ketika mereka (dalam keadaan) kerinduan dan penuh perhatian, dan meninggalkan mereka sendirian ketika mereka pergi melaluipenyimpangan dan merasa jijik. "

Semoga kita mampu untuk saling memberikan nasihat berdasarkan tuntunan yang benar dan tentunya hanya dengan mengharap Ridha Allah Swt, Nasihat menasihati adalah perintah Allah Swt sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-‘Ashr :

“Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran”.

Bahkan termasuk orang yang merugi dalam hidup jika kita tidak melakukan amaliah  dengan saling nasihat menasihati ini. Semoga setiap karya tulis kita adalah obat penawar kerinduan, bacan yang dapat menasihati kehidupan kita. Amin.

Bandung, 10 Juli 2011

Ahmad Muhamamd Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun