Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hingga Kematian Memisahkan Kita (Bag-1)

6 Juni 2011   15:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:48 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_112630" align="alignleft" width="300" caption="Hingga Kematian Memisahkan Kita"][/caption]

"Hingga kematian memisahkan kita" seharunya inilah ungkapan cinta yang harus ada diantara suami dan istri, Tetapi belakangan ungkapantersebutberubahmenjadi "Hingga Perceraian Memisahkan Kita" Ada yang salahkah dalam kehidupan rumah tangga saat ini? Begitu banyak perceraian terjadi, baik masalah uang, harta. Mertua atau bahkan masalah selingkuh menjadi penyebabnya.

Bagaimanakitadapatmembangunsuatu pernikahan yang sukses?Terkadang pasangan lebih memikirkan persiapan pesta pernikahan yang sempurna daripada rencanakehidupan yang akan dijalani setelah pernikahan itu.Padahal yang palingutamaadalah kelansungan hidup pernikahan itu sendiri karena hidup pernikahanmemilikikesulitantersendiri.Ada banyak pasangan mengalami perpecahankarena tidak menyadari titik rawan pernikahan.Titik rawan itu biasanyatimbuldari komunikasi yang buruk, hal-hal yang berkenaan dengan jeniskelamin dan rohani yang tidak sehat.Namun kebahagiaan dapat diraih apabila pernikahan itu memiliki harapan dan pandangan yang positif terhadap kehidupan,memilikikonsepyangrealistis tentang cinta,mampu mengkomunikasikan perasaan-perasaan, mengerti dan menerima perbedaan jenis kelamin,mampumengambilkeputusandan menyelesaikan perselisihan serta memiliki suatu landasan rohani dan tujuan yang sama.Bagaimana cinta dapat memperkuat suatu hubungan pernikahan?

Berikut ini ada beberapa petunjuk untuk mempertahankan pernikahan :

Memelihara Gairah

Beberapa strategi untuk memelihara gairah misalnya : Sentuhan yang bermakna, rencanakan pengalaman-pengalaman yang saling membahagiakan, Berikan pujian kepada pasangan anda.

Memelihara Keintiman

Beberapa hal yang harus diingat untuk memelihara keintiman misalnya luangkan waktu bersama, dengarkan dengan telinga ke tiga, Praktekkan penerimaan tanpa syarat

Memelihara Komitmen

Untukmemeliharaunsurkomitmenyang penting dalam pernikahan, ada beberapa petunjuk yang dapat dijadikan sebagai referensi, yaitu : Hargailah tingginya nilai komitmen, Penuhilah kebutuhan-kebutuhan pasangan anda, jadikan komitmen sebagai bagian dari keberadaan anda

Memelihara Komunikasi

Komunikasiyangbaikdibangun atas dasar "siapa kita" baru kemudian "apa yang kita lakukan".Untuk menikmati komunikasi yang baik dalam pernikahan, ada tiga sifat pribadi yang harus dimiliki, yaitu kehangatan, ketulusan dan empaty.

Demikian bagian pertama tulisan “Hingga Kematian Memisahkan Kita”, Insya Allah akan saya lanjutkan dibagian kedua dan seterusnya, Selamat Membaca

Ditulis Pertama kali pada Maret 2006

Bandung , 6 Juni 2011

[caption id="attachment_112628" align="aligncenter" width="588" caption="---------------------"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun