Mohon tunggu...
Adi Sumaryadi
Adi Sumaryadi Mohon Tunggu... -

Saya seorang pemuda yang berangkat dari kampung kekota Bandung berharap ada sebuah titik terang dalam kehidupan..suka menulis untuk internet dan media cetak..sebagian tulisan saya ada di http://www.adisumaryadi.net dan http://www.mypangandaran.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kereta Jalur Pangandaran Kini Tinggal Kenangan

5 Juli 2010   01:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:05 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Keretaapi memang menjadi salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk transportasi, tidak terkecuali di Pangandaran, dulu dari Banjar menuju Pangandaran ada jalur kereta api yang dapat dimanfaatkan. Saya sendiri tidak mengalami adanya kereta di Pangandaran, mengingat saya lahir diera 80 sedangkan kereta sudah mulai dinonaktifkan ditahun-tahun itu.

Foto disamping adalah jembatan yang melintas disebelah bukit lembah putri setelah keluar dari terowongan sumber, kereta langsung masuk jembatan.

Saya coba cari-cari informasi tentang kereta yang pernah melintas di Pangandaran, salah satu orang yang mengalami kereta itu masih adalah adalah Pa Sutarno, beliau menjelaskan bahwa dirinya masih sempat menikmati Kereta Api Jurusan Banjar - Panganadaran - Cijulang. Bahkan mungkin tidak sedikit warga yang memanfaatkan jasa kereta api tersebut. Bagi Pa Sutarno kereta itu sangat membekas dihati, kala itu kelas 4 SD Beliay diajak oleh kakaknya hanya sekedar untuk merasakan bagaimana naik kereta api. berangkat dari Station Kereta Pangandaran kira-kira jam 08.30 pagi station tujuan adalah Staion Kaliputjang. Station kereta yang disinggahi adalah Tjiputra Pinggan.

Setelah melewati Tjiputrapinggan kereta melewati hutan Jati dengan jembatan kereta yang panjang diantara tebing-tebing curam, diseberang sana terlihat lautan Samudra Indonesia yang luas dan biru dengan deburan ombak pantai yang indah, nun jauh disana terlihat kawasan Hutan Lindung Pananjung Pangandaran yang menjorok ke tengah Samudra. Lutung hitam berekor panjang dan kera saling bersahut dan bergelantungan seakan ingin menyampaikan Selamat pagi buat para penumpang kereta yang kecepatannya tidak lebih dari 50 km/jam.

Kicauan suara burung dan tonggeret sepertinya mengalahkan suara gesekan roda kereta. Belum tersadar karena sedang menikmati indahnya alam, tiba-tiba kereta memasuki ruangan yang sangat gelap, disitu hanya terlihat sedikit kilauan-kilauan cahaya lampu kereta yang dipantulkan oleh tetesan-tetesan air dari dinding Terowongan. Itulah terowongan kereta api terpanjang yang pernah saya ketahui di Jawa, kata kakaku kala itu panjangnya tidak kurang dari 3 ~ 5 km, Berarti hampir sama dengan Jembatan SURAMADU. kalau tidak salah ada 3 terowongan sebelum sampai ke Kaliputjang.

Sampai di Station Kaliputjang Pa Suatrno harus Turun, itulah kenangan Kereta api itu yang sampai sekarang masih membekas dalam ingatan saya... Semoga kelak setelah Pangandaran Mandiri menjadi kabupaten Kereta Api itu bisa difungsikan kembali...sebagai kereta Wisata sekaligus transportasi alternatif menuju Pangandaran dan sekitarnya..

Memang benar adanya, jalur kereta itu tinggal kenangan, sewaktu saya masih SD sekitar tahun 90-an. Rel-rel itu masih sangat rapih dan terjaga walaupun sudah lama tidak digunakan, namun memasuki taun 2000-an. Rel itu sudah mulai hilang entah kemana. Berganti menjadi kebun ketela dan perumahan warga. Pemrov  Jawa barat sendiri pernah melakukan kajian untuk merevitalisasi jalur Kereta Pangandaran, tapi sepertinya sangat berat sekali untuk melakukanya dengan berbagai alasan salah satunya ekonomi. dan jalur itu sampai sekarang hanya tinggal kenangan.

Tulisan ini juga saya publish di http://www.mypangandaran.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun