Mohon tunggu...
Adisti Putri
Adisti Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Seorang introvert yang suka membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gigi Lebih Mudah Berlubang pada Ibu Hamil: Mitos atau Fakta?

11 Juni 2024   19:08 Diperbarui: 11 Juni 2024   19:30 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hamil. Sumber: www.wvnstv.com

Sebagai mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, saya tentunya ingin menulis dan membagikan informasi mengenai kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat luas agar masyarakat juga lebih "melek" terhadap isu-isu kesehatan gigi dan mulut. Seperti beberapa waktu lalu, terdapat cuitan yang ramai di salah satu platform media sosial yang mengatakan bahwa penulis cuitan mengaku lebih mudah mengalami gigi berlubang ketika ia mengalami kehamilan dan cuitan ini menerima berbagai respon dari warganet. Namun, apakah cuitan ini benar dalam sisi medis? Sebelum mencari tahu lebih dalam dari kasus yang ada, alangkah baiknya apabila kita mengenal fakta mengenai gigi berlubang terlebih dahulu. 

Gigi berlubang atau dalam istilah medis biasa disebut sebagai karies merupakan suatu kondisi infeksi pada rongga mulut yang berjalan lambat, tidak dapat sembuh sendiri, dan dapat mengakibatkan kehilangan gigi apabila tidak segera ditangani. Karies ditandai dengan terbentuknya kavitas pada permukaan gigi (Sibarani, 2014). Karies dapat terjadi karena adanya bakteri kariogenik yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacillus yang mampu menghasilkan asam pada rongga mulut dan menyebabkan demineralisasi pada gigi, dimana umumnya asam dihasilkan dari sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan secara sempurna dan menetap di rongga mulut (Raathee et al., 2023).

Karies terdapat terjadi pada semua kondisi dan kalangan, baik bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, maupun lansia. Pada ibu hamil, perubahan hormonal tidak hanya mempengaruhi kondisi kesehatan umum dari sang ibu hamil saja, tetapi juga memengaruhi kondisi kesehatan gigi dan mulut dari sang ibu hamil. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya karies atau gigi berlubang pada ibu hamil. 

Dalam penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa sebanyak 56% ibu tidak mengunjungi dokter gigi selama masa kehamilan, 50% di antaranya mengalami masalah pada kesehatan gigi dan mulut, dan 35% ibu mulai mengunjungi dokter gigi setelah anak mereka lahir. Padahal kondisi gigi berlubang atau karies pada ibu hamil tidak bisa dianggap remeh karena dapat berdampak pada banyak hal seperti kekurangan nutrisi pada ibu hamil yang nantinya dapat mengerucut pada janin yang lahir prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). 

Dengan demikian, akan lebih baik apabila ibu hamil mengetahui apa saja faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya karies atau gigi berlubang agar tidak terjadi hal buruk baik bagi sang ibu maupun janin yang dikandungnya. Faktor-faktor tersebut antara lain:

  1. Ketertarikan pada makanan yang tinggi karbohidrat.

Pada awal kehamilan, beberapa ibu mungkin memiliki ketertarikan tinggi pada makanan-makanan yang mengandung karbohidrat dan mengakibatkan sang ibu menjadi malas menyikat gigi setelah mengonsumsi makanan-makanan tersebut.

  1. Perubahan hormonal

Pada masa kehamilan, hormon estrogen dan progesteron akan meningkat sehingga dapat menyebabkan peningkatan plak yang melekat pada permukaan gigi dan menjadi media untuk bakteri berkembang biak dengan subur.

  1. Rasa mual dan muntah

Pada awal kehamilan, ibu akan sering mengalami rasa mual dan muntah. Hal ini akan meningkatkan sifat asam pada rongga mulut ibu. Apabila ibu tidak membersihkan rongga mulut dengan baik setelah muntah, maka kondisi rongga mulut yang asam tersebut akan menjadi sarang bakteri penyebab karies atau gigi berlubang untuk berkembang biak. Tidak jarang pula ibu merasa takut atau malas membersihkan gigi dan mulut karena dapat menyebabkan rasa mual dan muntah.

  1. Derajat keasaman (pH) saliva atau air liur

Saliva atau air liur memengaruhi proses terjadinya karies karena saliva akan terus membasahi gigi sehingga memiliki pengaruh besar dalam rongga mulut. Apabila pH saliva terlalu rendah atau asam dapat mempercepat proses terjadinya demineralisasi gigi.

  1. Terbaginya perhatian antara kesehatan ibu dan kesehatan janin

Umumnya, ibu tidak memerhatikan kesehatan gigi dan mulutnya sendiri ketika mereka mengandung dan lebih memerhatikan kesehatan janin yang dikandungnya

Sebagai langkah pencegahan terjadinya karies selama masa kehamilan, ibu bisa rutin menyikat gigi tiga kali sehari yaitu setelah bangun tidur, setelah sarapan, dan sebelum tidur. Selain itu ibu dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang agar kebutuhan nutrisi ibu dan janin terpenuhi, ibu dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter gigi meskipun tidak memiliki keluhan agar mendapatkan perawatan pencegahan bila terjadi suatu gangguan pada gigi dan mulut, ibu bisa berkumur menggunakan obat kumur atau larutan garam yang hangat.

Oleh karena itu, kesehatan gigi dan mulut ibu hamil merupakan suatu kondisi yang sepatutnya lebih diperhatikan karena baik dalam keadaan cukup atau kekurangan nutrisi, janin akan tetap menyerap persediaan makanan sang ibu. Apabila ibu tidak bisa mendapatkan asupan nutrisi yang cukup karena adanya gangguan pada gigi dan mulut, tentunya hal ini juga akan berdampak pada janin. Selalu ingat bahwa menjaga kesehatan gigi dan mulut tidak hanya menjaga diri ibu, tetapi juga menjaga janin yang ibu sayangi.

Sumber:

Indiarto, P.A., PawartI and Halimah (2022). PENGARUH KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL TERHADAP ASUPAN NUTRISI. Journal of Dental Therapist, 1(1), pp.8--13.

Kurniawati, D. and Ediningtyas, K. (2021). Pengaruh Karies Gigi Pada Ibu Hamil Terhadap Pertumbuhan Janin Dalam Kandungan (Kajian di Puskesmas Punggalan 1, Banjarnegara). Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi, 4(2).

Lely, M.A., Jovina, T.A. and Tjahja, I.N. (2017). Pengaruh (pH) Saliva terhadap Terjadinya Karies Gigi pada Anak Usia Prasekolah. Buletin Penelitian Kesehatan, 45(4), pp.241--248. doi:https://doi.org/10.22435/bpk.v45i4.6247.241-248.

Marla, V., Srii, R., Roy, D.K. and Ajmera, H. (2018). The Importance of Oral Health during Pregnancy: A Review. Medical Express, 5. doi:https://doi.org/10.5935/medicalexpress.2018.mr.002.

Rathee, M. and Sapra, A. (2023). Dental Caries. [online] PubMed. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551699/#:~:text=Dental%20caries%20is%20a%20prevalent.

Sibarani, M. R. (2014). Karies: Etiologi, Karakteristik Klinis dan Tatalaksana. Majalah Kedokteran UKI, 30(1), pp. 14 - 22. doi: 10.33541/mkvol34iss2pp60.

Yenen, Z. and Ataa, T. (2019). Oral Care in Pregnancy. Journal of the Turkish German Gynecological Association, [online] 20(4), pp.264--268. doi:https://doi.org/10.4274/jtgga.galenos.2018.2018.0139.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun