Transisi menuju energi ramah lingkungan berarti melakukan investasi untuk masa depan kita -GLORIA RUBEN
"Tak ada gesekan terlalu sulit yang tak bisa dihaluskan oleh kebijaksanaan. Pelumas bukan hanya untuk mesin, melainkan juga untuk hidup; karena dalam setiap gesekan hidup, ada ruang untuk kelembutan dan kelancaran."
Penggunaan dan kebutuhan mesin-mesin modern berteknologi canggih menuntut perbaikan di sisi pelumas agar dapat melumasi mesin dengan baik dan dapat digunakan untuk jangka waktu yang lebih panjang. Indonesia dalam beberapa tahun ke depan diperkirakan akan tetap menjadi pasar pelumas terbesar di ASEAN. Hal tersebut menjadikan berbagai produsen internasional untuk berlomba-lomba menggarap pasar pelumas Indonesia, kondisi tersebut memunculkan persaingan yang sangat ketat di pasar pelumas Indonesia.
Perlu diketahui bahwa hampir 95% bahan dasar pelumas terbuat dari minyak bumi dan sintetik. Hal ini serupa dengan penelitian Sadah, 2017 yang mengemukakan bahwa mulai tahun 2017 sampai 2025 penyediaan BBM tidak mencukupi konsumsi BBM. Penyediaan BBM pada tahun 2014 sebesar 456 juta barel sedangkan konsumsi BBM sebesar 458 juta barel. Penyediaan BBM yang tidak mencukupi kebutuhan dalam negeri, memaksa pemerintah melakukan peningkatan produksi BBM domestik, impor BBM, serta mengurangi ekspor BBM.
Untuk mengantisipasi keterbatasan dan harga minyak bumi yang terus meningkat pemerintah menyarankan untuk mencari sumber alternatif. Salah satunya datang dari minyak sayur seperti minyak jarak kaliki. Minyak jarak mempunyai potensi untuk menggantikan minyak bumi sebagai bahan dasar pelumas, khususnya untuk pelumasan temperatur dan putaran rendah.
Hal ini membantu dalam mewujudkan salah satu point SDG's no 7 yaitu affordable and clean energy yang memiliki makna untuk memastikan bahwa semua orang di seluruh dunia memiliki akses terhadap energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern.
Apa itu Minyak Jarak ?
Biji jarak merupakan sumber minyak nabati yang dapat dikembangkan sebagai bahan bakar motor diesel yang ramah lingkungan dan berasal dari energi terbarukan. Berdasarkan hasil pengujian sebelumnya diperoleh bahwa minyak jarak kaliki mempunyai ketahanan tegangan geser yang kuat terhadap regangan, mempunyai kestabilan kekentalan dinamik yang baik terhadap perubahan temperatur rendah dan tinggi, mempunyai kandungan Carbon, Sulfur, dan debu yang berada di bawah batas maksimal pelumas dasar, mudah melarutkan aditif, serta memiliki nilai TBN yang tinggi. Namun minyak jarak kaliki mempunyai kekurangan yaitu nilai TAN yang tinggi, rentan terhadap oksidasi dan mempunyai banyak kandungan air. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan modifikasi kimia terhadap minyak jarak menjadi produk COME-Gliserol dengan hasil nilai TAN yang diperoleh menjadi rendah.
Sistem pelumasan adalah zat kimia cair yang diberikan diantara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Fungsi sistem pelumasan adalah memasukan zat lain berupa lapisan film di antara dua bidang yang bergesekan sehingga memperkecil koefisien gesek. Fungsi pelumas yang lain adalah sebagai sistem pendinginan karena pelumas yang bekerja dapat membawa kalor yang dihasilkan dari gesekan sehingga bidang kontaknya menjadi lebih dingin, membawa kotoran berupa sisa-sisa logam sebagai hasil gesekan, dan sebagai perapat (filler) misalnya dalam silinder motor bakar untuk menjaga agar kompresi tidak bocor.