Mohon tunggu...
Adista Pattisahusiwa
Adista Pattisahusiwa Mohon Tunggu... Jurnalis - Time Is Running Out

I'm Journalist

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gak Ada Bukti Hukum, Soeharto Layak Diberi Gelar Pahlawan

22 Mei 2016   16:56 Diperbarui: 22 Mei 2016   17:12 1842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

HM SoehartoJakarta-- Sudah 18 tahun berlalu, banyak refleksi refleksi fragmentaristik terhadap situasi reformasi negeri ini.
Kalian bisa melihat skema alur dan kenyataan yang unsur unsurnya terungkap dimana mana.
Sampai pada Persepsi tentang bagaimana sesungguhnya konstelasi kekuatan kekuatan dibalik segala kejadian yang mengerikan.

Tak Usah dipungkiri Pasca Reformasi, Kerusuhan Ambon, merupakan fakta Kekerasan Mengerikan Terburuk nomor Wahid, sebagaimana aku tulis pada artikel sebelumnya.
Terhitung setelah 8 bulan HM Soeharto Mundur pada Mei 98, Ambon Hancur berantakan.

Bahkan Konflik tersebut Menurut Lembaga Survei Indonesia(LSI) merupakan Fakta kasus kekerasan Terburuk 'Number One 'antar etnis di maluku dan Maluku Utara.

Masih Banyak riot yang parah dan memalukan, Secara keseluruhan situasi psiko-politik masyarakat indonesia hingga hari ini belum mendapatkan kejernihan untuk mendengarkan secara lumrah hal hal seperti gitu.
Sebab, Kita Mutlak masih terkontaminasi oleh bias bias, oleh fanatisme terhadap prasangka prasangka fitnah.
Jadi, semacam Kenakalan dalam subyektivisme dalam diri kita masing masing.

Wacana pemberian gelar pahlawan bagi Presiden RI ke-2 HM Soeharto dalam rekomendasi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Bali, merupakan hal yang wajar.

Pemberian gelar pahlawan bagi pak harto memang sudah selayaknya diberikan pemerintahan sekarang ini.

Tokoh yang berjasa bagi pembangunan negeri ini, sampai dijuluki 'Bapak Pembangunan' Sangatlah wajar dijadikan pahlawan.

Wacana tersebut muncul, bahkan banyak mendapat perhatian dari pelbagai pandangan, komentar dan pendapat rakyat mengenai Pak Harto.

Rakyat disini, tentunya dari berbagai kalangan lapisan masyarakat, pelbagai status sosial ekonomi, profesi yang notabene berhak memberikan penilaian mengenai pak harto.

Mantan Presiden ke-2 RI yang jejak kepemimpinannya sangat melekat erat dibenak sebagain besar rakyat Indonesia. Karena apa? Tak lain dan tak bukan, memang ada bukti bukti pengabdian yang ditinggalkannya.
Dan Peninggalan itu, sebagaimana Filosofi dan Gaya kepemimpinannya, lebih berorientasikan kepada rakyat banyak, kepentingan bangsa, dan juga kepentingan bagaimana agar bangsa ini bisa melangkah maju dalam pembangunan yang berkelanjutan.

Ragam kelebihan Pak Harto yang secara faktual, objektif, bertolak dari pandangan fositif pula.
Memang ada banyak ada banyak kebaikan dan kelebihan di masa kepemimpinan Beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun