Mohon tunggu...
Adista Pattisahusiwa
Adista Pattisahusiwa Mohon Tunggu... Jurnalis - Time Is Running Out

I'm Journalist

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Piala Eropa 2016 vs 12 Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi

31 Mei 2016   17:44 Diperbarui: 31 Mei 2016   17:55 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA-- Jelang Piala Eropa 2016, kalangan media massa menjajaki berbagai tokoh tentang apakah piala eropa ini akan bisa meredakan suasana Bangsa kita yang tak habis habisnya kisruh ini itu.
Apakah Sepakbola bisa bikin 'Colling Down' situasi Sosial yang penuh perpecahan.

Atau lebih konkrit, apakah piala eropa bisa membuat masyarakat agak melupakan Mandulnya 12 Paket kebijakan ekonomi jokowi. Yang Semakin parah dan menyengsarakan masyarakat, sebab paket ekonomi itu tidak efektif ditataran praktik.
Bahkan lonjakan harga sembako dan daging kian tak terkontrol oleh pemerintah.

Sekedar menyegarkan ingatan kita, Janji jokowi ketika Kampanye dulu akan swasembada sapi, tapi faktanya hampir 2 tahun dibawah kepemimpinan jokowi, harga daging tetap tak terkendali.
Sama sekali belum beranjak dari Rakaat Pertamanya.

Berdasarkan, Laporan terakhir bank dunia menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang ada sekarang hanya dinikmati oleh 20% masyarakat terkaya.

Sedangkan, 80% penduduk atau lebih dari 205 juta orang, rawan tertinggal. Karenanya, paradigma paket kebijakan ekonomi harus mewakili visi Trisakti sebagaimana janji saat kampanye.

Pemerintah harus benahi mata rantai perdagangan komoditas, hal ini karna ada yang memainkan harga, tapi Pemerintah gak berdaya hadapi pemain itu, karena pemain pemain itu berkolusi dengan pemyelenggara Negara.

12 paket kebijakan pemerintah belum menyentuh ekonomi di tingkat bawah. Paket kebijakan itu, bahkan jauh dari semangat ekonomi kerakyatan.

Kebijakan itu hanya melayani gerbong atas.
Sedangkan gerbong bawah dibiarkan berjuang sendiri-sendiri tanpa keberpihakan yang serius.

Nah, Pertandingan antara Prancis vs Rumania akan menjadi pembuka Piala Eropa 2016. Laga perdana itu akan digelar di Stade de France pada 10 Juni mendatang.

Ah siapa tahu keasyikan nonton bola, bisa membuat kita mengambil jarak dari situasi Ekonomi memburuk, yang menenggelamkan, memabukkan, dalam keremangan.
Sebab, Pengambilan jarak itu diperlukan, agar kita bisa lebih merenung, menjernihkan pikiran dan hati.

Mungkin, Dengan adanya piala eropa, retal retak sosial, desintegrasi yang bermunculan melalui berbagai bentuk, dan segmen bisa sedikit tertunda. Potensi untuk bertengkar dikurangi oleh keriuhan piala eropa.
Bahkan energi untuk mencurigai pihak lain, Prasangka dan kedengkian antar kelompok agak STOP sebentar disaat Kick Off Nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun