Mohon tunggu...
Adis Setiawan
Adis Setiawan Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa | Penulis Lepas

Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Masuk Kategori Penulis yang Manakah Anda?

31 Maret 2019   12:08 Diperbarui: 2 Agustus 2019   00:54 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sedang berpikir sampai galau setelah gagal ingin menerbitkan buku di publishing milik kawan saya, Sebenarnya bukan gagal saya hanya sedang berpikir apa manfaatnya untuk saya dan untuk orang-orang,  apalagi sedang proses mengumpulkan uang buat modal penerbitan buku karya saya, tapi saya berpikir kalau bisa menerbitkan buku memakai uang diluar hak nafkah istri, agar tidak menganggu proses pegebulan dapur , Nanti kalau modal sudah terkumpul Insya Allah saya akan terbitkan buku karya saya,  yang masih mentah gaya bahasa tulisanya dan sekarang hanya menjadi file pdf yang mangkrak.

Kenapa saya ingin sekali menerbitkan buku, bukan untuk kepopuleran memangnya setelah buku di terbitkan akan menjadi terkenal belum tentu juga kan, sedangkan beberapa orang saja saya kirim file tulisan mentah versi PDFnya saja pada tidak mau membaca, bagaimana kalau sudah jadi buku terus kelihatan tebal tidak ada yang mau membaca, jadinya saya tidak terkenal sebagai penulis. 

Apalagi di terbitkan hanya ingin bertujuan mencari keuntungan penjualan buku, misalkan sengaja membuat tulisan agar laku dan banyak yang terjual bukunya, pasti banyak keuntunganya dari hasil penjualan buku.  Tapi menurut saya itu sah-sah saja iya kan, Kenapa saya harus bilang sah-sah saja karena ada beberapa tipe penulis bisa dilihat dari berdasarkan tujuanya.

Yang pertama tipe legitimasi borjuis apa itu ialah seorang penulis yang tujuan berpikir bagaimana cara agar buku itu laku terjual tidak punya modal pun tidak masalah, bisa diusahakan agar terbit bukunya dan laku intinya kan untuk pendapatan dari hasil penjualan buku. 

Yang kedua adalah tipe populer yaitu seorang penulis yang punya tujuan bagaimana dia menulis asalkan bisa di terbitkan, yang penting si penulis menjadi terkenal, Mau buku karyanya laku tidak laku yang penting bisa terkenal saja, Lewat publising tercantum nama pengarangnya apalagi setelah di promosikan oleh penerbit buku, setidaknya namanya penulis tercantum di cover bukunya dan bisa terkenal sebagai penulis oleh si pembaca, Soal isinya ilmunya tidak masalah, asalkan modal untuk penerbitan buku ada.

Jadi penerbit juga ada beberapa tipe yaitu tipe mayor dan indie jadi kalau penerbit tipe mayor naskah mentahnya di seleksi dulu sesuai atau tidak dengan pasaran agar laku kalau pun bagus si penerbit berani membelinya tulisan dari pengarang dan lolos untuk diterbitkan.

Sedangkan penerbit tipe indie semua naskah mentah dari pengarang di terima semua,  kalau memang setuju mau di terbitkan, Masalah isi naskahnya nanti bisa di edit oleh editor laku tidak laku yang penting terbit, tapi penerbit juga bertanggung jawab mempromosikan agar buku laku. 

Yang ketiga adalah penulis tipe canon yang ini adalah seorang penulis yang memang tujuannya menjadi penulis saja tidak ada niatan mencari uang dari hasil penjualan buku dan tidak numpang popularitas saja dicover bukunya agar terkenal sebagai penulis, Tapi lebih terpikir yang penting menulis dan bermanfaat di terbitkan atau tidak ya tidak masalah karena yang pnting menulis tidak ingin popularitas atau pun uang.

Jadi itulah tipe penulis, Saya sendiri belum tahu masuk kategori tipe penulis yang seperti apa, atau lebih tepatnya saya malu untuk mengakui saya itu penulis seperti apa hehe, Semua saya referensi dari membaca kalaupun ada kesalahan dalam pengertian macam-macam model penulis mohon di kasih kritik dan saran, karena keterbatasan ilmu pada akhirnya keluarlah metode tafsir ugal-ugalan ini.

Adis Setiawan, Manajemen Pendidikan Islam STIT Nusantara Bekasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun