Hasil pertemuan Presiden Jokowi dengan pengurus klub dan asprof penulis mencoba mengomentari
Berikut, tujuh poin tersebut:
1. Presiden memberi arahan agar kondisi sepak bola nasional harus ada perubahan tata kelola yang signifikan. Tidak hanya prestasi, tetapi kepercayaan berbagai kalangan (investor, publik dan stakeholder) pada tata kelola yang lebih baik. Tanpa ada perubahan yang signifikan, sulit bagi Indonesia untuk mendapatkan kondisi sepak bola yang lebih baik, karena berbagai persoalan akan terus berulang.
2. Presiden memastikan akan hadir pada saat kick off Kompetisi ISC pada tanggal 29 April 2016 di Jayapura.
3. Presiden menyampaikan informasi bahwa berdasarkan informasi dari FIFA potensi sepakbola Indonesia luar biasa. Tetapi kondisi tersebut harus direspon dengan tata kelola yang lebih baik.
4. Terhadap aspirasi sejumlah Asosiasi Provinsi, klub-klub ISL serta Divisi Utama yang mengapresiasi Presiden atas pertemuan tersebut. Bahkan ada yang mendorong segera diadakannya Kongres Luar Biasa PSSI. Presiden merespon dengan sikap bijak berkaitan dengan hal itu.
5. Klub juga sesungguhnya tidak ingin berseberangan dengan pemerintah, untuk itu pertemuan tadi menjadi sangat penting.
6. Terhadap aspirasi yang mengusulkan agar subsidi APBD untuk kegiatan sepak bola ditinjau ulang, Presiden memastikan bahwa Peraturan Pemerintah soal itu akan diperintahkan untuk dicabut. Untuk itu Menpora dan Mendagri diperintahkan segera membahasnya. Namun yang jelas, harus ada pembatasan, supaya anggarannya tidak dimaksimalkan hanya untuk sepak bola saja.
7. Presiden memastikan, bahwa persoalan sepak bola nasional akan segera berakhir sebelum Kongres FIFA pada bulan Mei 2016.
komentar penulis
1. poin pertama tentang arahan presiden menurut saya udah setahun pembekuan yang diperlukan bukan arahan lagi lebih kepada implementasi arahan yang dulu presiden menyatakan reformasi total, apa sih reformasi total penulis mengartikan bahwa reformasi total adalah mengatasi kelemahan pssi saat ini. kalo kita teliti organisasi/ suatu negara punya 3 golden lembaga yaitu eksekuti, legislatif dan yudikatif. lembaga pssi yaitu 1. komite eksekutif : eksco pssi dan jajaran pengurus sudah terstruktur 2. komite legislatif : vooter dan anggota pssi, media, pemain, pemerintah. 3. komite yudikatif : ni yang menjadi kelemahan pssi dimana komite etik, disiplin, banding, wasit, pemilihan, pengawas dan komite verifikasi klub(bubarkan BOPI dan TIM transisi karena condong ke LPI) komite ini jajarannya merangkap komite eksekutif yang jadinya keputusannya tidak adil, tidak bertanggung jawab dan tidak profesional. reformasi total dengan membentuk komite-komite yudikatif yang independen dan tidak berasal dari satu pihak/kelompok.