Psikosomatis bisa dibilang gangguan yang sering dialami oleh shadow teacher, terutama shadow teacher yang baru. Tahun pertama biasanya tahun yang rawan bagi shadow teacher untuk mengalami gangguan psikosomatis. Beban kerja yang tentunya berbeda dengan guru regular membuat para shadow teacher ini harus berpikir keras, memeras jiwa, raga dan emosi mereka untuk menanggani anak berkebutuhan khusus.
Diawal-awal seperti ini banyak shadow teacher yang baru itu tumbang ijin tidak masuk karena sakit dan itu sudah biasa sekali. Banyak shadow teacher yang sharing atau laporan ke saya tentang bagaimana dan saya harus bagaimana menanggani anak, karena teorinya berbeda dengan praktek dilapangan, kalau yang dilapangan itu lebih berat cobaannya daripada yang teori atau dipelajari saja, entah itu prilaku mereka, kebiasaan mereka dan segalanya dari anak berkebutuhan khusus ini yang selalu membuat kejutan dan bahkan tekanan orang tua anak.
Semua itu berkumpul menjadi satu dan akhirnya para shadow teacher pun tumbang jatuh sakit. Sakit yang sebenarnya dulu tidak pernah mereka alami sekarang mereka mengalami sakit itu atau sakit mereka yang sebenarnya sudah sembuh malah jadi kambuh dan bahkan lebih memperparah sakit yang lalu-lalu. Lalu apakah itu psikosomatis?
Psikosomatis berasal dari dua kata yaitu psyche (pikiran) dan soma (tubuh) Sehingga gangguan psikosomatis diartikan sebagai penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh. Pikiran mampu mempengaruhi tubuh sehingga penyakit tertentu bisa muncul atau diperparah. Dengan kata lain, gangguan psisomatis digunakan untuk menyatakan penyakit fisik yang timbul akibat faktor mental seperti stres atau cemas yang berlebihan
Gejala yang muncul pada psikosomatis berbeda beda setiap individu. Gejala yang timbul juga sering kali berubah ubah terantung pada stressor dan kondisi psikologis seseorng. Gangguan psikosomatis adalah gangguan yang berhubungan dengan koneksi antara pikiran dan tubuh. Setiap sel sel di tubuh kita akan mendengarkan perintah dari pikiran kita, sehingga menjaga hati dan pikiran yang baik akan memberikan kesehatan juga pada tubuh. Keadaan ini dengan munculnya berbagai gejala tentu sangat merugikan .
Gejala psikosomatis ini dapat mempengaruhi aktivitas sehari hari. Stressor kuat dari luar tubuh yang memberikan tekanan atau stres pada manusia, kemudian direspon kembali oleh tubuh dalam bentuk mekanisme pertahanan tubuh, misalnya badan demam, pusing, mual, dan sebagainya.
Respon tubuh tersebut sebenarnya memberitahukan pada individu atau sebagai alarm, bahwa tubuh membutuhkan istirahat, tubuh mendapat beban yang berlebihan, atau tubuh sedang mencari cara untuk menetralkan diri. Manusia perlu mengetahui mekanisme tubuhnya dan pola pola respon yang diberikan sehingga individu mampu menjaga tubuh dan pikirannya tetap sehat selalu.
Bagaimana caranya mengobati psikosomatis itu kuncinya ada dipikiran kita karena pikiran, tubuh, dan jiwa kita itu satu ikatan jadi ketika pikiran kita mulai berpikir sesuatu yang negative maka tubuh dan jiwa kita pun akan meresponnya dengan negative pula. Jadi jaga pikiran kita supaya tetap positif dan seberapa habit daya tahan tubuh kita menghadapi tekanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H