Sistem komunikasi Indonesia tentu berbeda dengan sistem komunikasi di negara-negara lain, sistem komunikasi Indonesia disebut juga sebagai sistem komunikasi pancasila yang artinya dalam pelaksanaannya harus selalu bermuara pada lima sila pancasila, adapun sila pertama bermakna bahwa Indonesia memiliki enam agama yang diakui dan setiap warganya berhak memiliki agama masing-masing tanpa adanya paksaan dan diskriminasi, sila kedua berarti memperlakukan setiap warga negara yang berbeda ras, suku, dan bahasa sebagaimana mestinya manusia yang beradab tanpa membeda-bedakan, menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu komunikasi di Indonesia sebagai wujud sila ketiga pancasila, juga menjalankan hak sebagai warga Negara Indonesia yang memiliki suara dan aspirasi yang diwakilkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai bentuk perwujudan sila keempat, dan sila kelima yang berarti memperlakukan sesama dan menempatkan segala sesuatu secara proporsional (adil).
Selain itu, sistem komunikasi di tiap negara dapat dikatakan pasti berbeda sebab penerapan suatu sistem  negara hanya akan sesuai dengan negara dimana sistem tersebut dibuat, di Indonesia sendiri bahasa komunikasi nasional ialah bahasa Indonesia, yang wajib digunakan dalam forum-forum umum di Indonesia, bahkan untuk komunikasi sehari-hari di lembaga pendidikan salah satunya, dengan tanpa mengesampingkan bahasa-bahasa daerah mengetahui Indonesia adalah negara dengan keragaman bahasa daerahnya, sebagai perwujudannya dengan mengadakan mata pelajaran bahasa daerah di sekolah tiap daerah, hal ini merupakan bentuk pengindonesiaan ilmu komunikasi, artinya agar komunikasi yang dibangun dapat dimengerti oleh seluruh masyarakat Indonesia maka perlu menggunakan bahasa persatuan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dengan tetap melestarikan bahasa daerah.
Sistem komunikasi Indonesia juga dapat diartikan sebagai penerapan wawasan keindonesiaan dalam komunikasi, di era kemajuan teknologi yang begitu pesat ini, paparan informasi dari luar tidak lagi bisa terbendung, sehingga perlahan turut menyebabkan pengikisan wawasan keindonesiaan, contoh konkretnya adalah bahasa yang digunakan anak muda masa kini cenderung mengikuti trend kebarat-baratan, serta maraknya penggunaan bahasa gaul yang jauh dari kaidah bahasa Indonesia. Untuk itu, sistem komunikasi Indonesia memiliki peranan vital dalam pelestarian wawasan keindonesiaan disegala aspek kehidupan bernegara.
Oleh Adiska Putria Nova
Nim : 1152300285
Ditulis untuk memenuhi tugas dari Drs. Widiatmo Ekoputro, M. A., dalam mata kuliah Sistem Komunikasi Indonesia, jurusan Ilmu Komunikasi, fakuktas ilmu sosil dan ilmu politik, UNTAG Surabaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H