Mohon tunggu...
Adi Setiawan
Adi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Ilmiah

Menyalurkan Karya Tulis

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Pesantren Daarul Quran Surakarta Gelar Dauroh Ilmiah Bersama Ulama Besar Yaman Syekh Ali Balaidi Al-Abyani Al-Yamani dan KH Mustain Nasoha

29 Januari 2025   13:38 Diperbarui: 29 Januari 2025   13:38 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Acara daurah ilmiah ponpes daarul qur'an surakarta, sumber;dokumen penulis)

Surakarta, 27-29 Januari 2025 --- Pondok Pesantren Darul Qur'an Surakarta (DQS) kembali menegaskan posisinya sebagai pusat keilmuan Islam dengan menyelenggarakan Dauroh Ilmiah yang dihadiri oleh ulama besar Yaman yaitu Syekh Ali Bal-Aidi Al-Abyani Al-Yamani dari Yaman dan KH. AM. Mustain Nasoha Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Qur'an Surakarta. Fokus utama kegiatan ini adalah pengkajian kitab Sulukul Asasiyah dan Kitab Ta'lim Muta'lim yang telah menjadi rujukan penting dalam literatur keilmuan Islam, khususnya dalam pembahasan tasawuf dan adab menuntut ilmu.

Acara ini dilaksanakan selama dua hari tiga malam, bertempat di Masjid Ahmad Maryam dan Masjid Al Kahfi, dua tempat ibadah utama dalam kompleks pesantren. Sebagai upaya membangun basis keilmuan yang kuat dan melibatkan masyarakat secara lebih luas, Dauroh ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tidak hanya bagi santri, tetapi juga bagi kalangan akademisi, pendidik, dan umat Islam umum yang memiliki minat terhadap literasi Islam klasik.
Syekh Ali Bal-Aidi Al-Abyani, seorang ulama terkemuka asal Yaman yang memiliki spesialisasi di bidang tasawuf dan akhlak, memberikan uraian mendalam terhadap kitab Ta'lim Muta'lim dan Kitab Sulukul Asasiyah. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya perjalanan spiritual sebagai landasan pembentukan pribadi seorang Muslim yang memiliki akhlak luhur. Dua kitab ini dianggap sebagai karya esensial yang membimbing individu menuju pengembangan moral berdasarkan ajaran tasawuf yang berbasis pada Al-Qur'an dan Sunnah.
Sementara itu, KH. AM. Mustain Nasoha, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Fatwa MUI Surakarta dan Pengurus PWNU Jawa Tengah pada Lembaga LPBH, membahas kitab Ta'lim Muta'lim, karya monumental Syekh Az-Zarnuji. Beliau menyoroti beberapa aspek penting dalam kitab tersebut, antara lain pentingnya adab al-muta'allim (adab seorang pencari ilmu), disiplin dalam menuntut ilmu, serta hubungan antara ilmu dan amal. Dalam pembukaannya, KH. Mustain menyatakan bahwa Ta'lim Muta'lim adalah panduan abadi dalam mencetak individu berkarakter kuat yang mampu menyeimbangkan antara kecerdasan intelektual dan kehalusan moral.
"Pendidikan akhlak dan tasawuf harus menjadi prioritas utama dalam kurikulum pendidikan Islam. Tanpa adab, ilmu tidak akan memberi manfaat yang sejati. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum penting dalam meningkatkan kualitas spiritual santri serta memperkaya tradisi keilmuan pesantren," tutur KH. Mustain Nasoha.
Tidak kurang dari 300 peserta santri, asatidz dan masyarakat dari berbagai daerah mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias. Peserta tidak hanya berasal dari lingkungan pesantren, tetapi juga mengundang para ustaz, akademisi, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Para ulama yang hadir mampu menyampaikan kajian dengan pendekatan interaktif dan menggugah pemahaman peserta terhadap nilai-nilai dasar keislaman.
Salah seorang peserta, Ustadz Faiz Asykarullah dari Madura, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan ini. "Dauroh ini memberikan kami wawasan mendalam tentang pentingnya pembelajaran akhlak dalam menuntut ilmu. Materi yang disampaikan oleh para ulama sangat relevan untuk kami terapkan dalam membina generasi muda yang berakhlak mulia," ujar Faisal.
Kepala SMA Sains Daarul Qur'an Surakarta, Dr. (Cand.) Andra Kurniawan, M.Pd., mengapresiasi penuh pelaksanaan Dauroh Ilmiah ini. Beliau menilai bahwa kegiatan seperti ini memberikan kontribusi signifikan dalam membentuk karakter peserta didik, khususnya dalam hal pengembangan nilai-nilai akhlak Islami.
"Kegiatan ini sejalan dengan visi pendidikan kami, yakni mencetak generasi yang unggul tidak hanya secara intelektual, tetapi juga dalam aspek moral dan spiritual. Saya berharap, siswa-siswa kami yang mengikuti Dauroh ini dapat mengaplikasikan ilmunya, terutama dalam membangun hubungan harmonis dengan Allah, guru, dan sesama manusia," ungkapnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Ust. Zainul Majdi, M.H., selaku Mudir Pondok Putra Pesantren Darul Qur'an Surakarta. Beliau menekankan bahwa inti dari keberhasilan pendidikan adalah akhlak dan keteladanan dalam proses belajar-mengajar.
"Dauroh ini sangat strategis untuk melatih santri agar menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki keikhlasan hati dan kearifan dalam bertindak. Ini adalah langkah awal dalam mempersiapkan generasi muda yang siap memberikan kontribusi positif bagi umat," imbuhnya.
Sebagai penutup, Syekh Ali Bal-Aidi Al-Abyani menyampaikan pesan yang sarat makna: "Menuntut ilmu bukan sekadar aktivitas intelektual, tetapi juga harus menjadi proses spiritual yang mendekatkan diri kepada Allah. Keberkahan ilmu terletak pada akhlak dan amal."
Dengan keberhasilan pelaksanaan Dauroh Ilmiah ini, Pesantren Darul Qur'an Surakarta menegaskan kembali komitmennya untuk terus menjadi pusat pengkajian ilmu dan pendidikan akhlak di tengah masyarakat. Pimpinan pesantren berharap kegiatan seperti ini dapat dijadikan agenda rutin untuk mendukung pembangunan generasi Islam yang unggul, baik dalam ilmu, amal, maupun akhlak.
Pimpinan yayasan juga mengapresiasi atas terselenggaranya acara ini, 2 pembicara telah berbagi ilmu dan pengalaman mereka selama kegiatan berlangsung. Menurutnya, acara ini merupakan anugerah besar bagi pesantren, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai adab dan akhlak yang menjadi inti dari kajian kitab yang dibahas.
Selain itu, beliau menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya acara ini, mulai dari panitia, peserta, hingga masyarakat yang turut berpartisipasi. Beliau berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga pesantren tidak hanya menjadi tempat pengajaran ilmu agama, tetapi juga pusat pembinaan karakter generasi muda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun