Surakarta, Jawa Tengah -- Pondok Pesantren Raudlatul Muhibbin Al Mustainiyyah Surakarta kembali mencatatkan sejarah dengan menggelar Khataman Tahap Ke-2 yang dirangkaikan dengan Pengajian Umum bertempat di Hotel Dana, Kota Surakarta. Acara istimewa ini diikuti oleh 25 santri yang berhasil menuntaskan kajian dan ujian mendalam terhadap kitab-kitab utama, seperti Fathul Muin ( dengan penjelasan dari I'anatut Thalibin ), Jauharul Maknun, Alfiyyah Ibnu Malik Riyadhus Shalihin, Manhajul Hanif, Ibanatul Ahkam syarah Bulughul Marom, Fadhoilul Qur'an , serta sejumlah kitab lain yang setara dengan tingkat madrasah Takmiliyah Ulya.
Kegiatan yang berlangsung dengan penuh khidmat ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum hingga para ulama terkemuka dari dalam negeri dan mancanegara. Hal ini menjadikan Khataman Tahap Ke 2 tidak hanya sekadar momen akademik, tetapi juga ajang silaturahmi keilmuan yang membawa dimensi internasional.
Puncak dari kegiatan ini adalah prosesi uji publik bagi para santri yang diuji langsung oleh sepuluh ulama terkemuka dari berbagai latar belakang keilmuan. Para ulama yang hadir tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga dari beberapa negara.
Salah satu ulama yang menjadi penguji adalah KH. Faisol Rozaq, S.Ag., Ketua Umum Yayasan Al Muayyad Surakarta, yang dikenal sebagai pendidik berdedikasi. Kehadiran beliau memberikan wawasan luas dalam penguatan nilai-nilai keislaman. Dari mancanegara, hadir Syekh Ali Bal Aidi Al Abyani Al Yamani dari Universitas Imam Syafii, Hadramaut, Yaman, seorang ulama yang dihormati, memberikan dimensi akademik yang mendalam.
Turut hadir pula Syekh Viror Gufron, peneliti berbagai madzhab fiqih terkhusus mazhab Hanafi dari Universitas Islamabad, Pakistan, yang dikenal dengan gaya pengajaran yang lugas dan mendalam. Kehadiran beliau memperkaya suasana intelektual dalam uji publik ini. Selain itu, Dr. Kyai Rustam Ibrahim, M.Ag., dari jebolan Lembaga Bahsul Masail Pondok Pesantren Lirboyo dan Dosen Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta, memberikan perspektif hukum Islam kontemporer yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Nama lainnya yang menjadi sorotan adalah KH. Moh. Zainal Abidin, M.Pd., anggota Komisi Fatwa MUI sekaligus Syuriyah NU Surakarta, yang dikenal dengan keahliannya dalam hukum Islam. Selain itu, Kyai Sofi Maulana, Lc. MA., pakar mazhab Maliki , anggota PCINU Amerika Serikat, juga memberikan analisis mendalam terhadap materi yang diuji.
Penguji lainnya adalah KH. Syahrul Afrizal, Lc. M.H., dari Ikatan Alumni Al Azhar Mesir, membawa perspektif segar yang melengkapi keberagaman pandangan dalam forum ini yang bersifat Azhari. Kyai Amir Ma'ruf, M.Pd., Pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran, juga menyampaikan dedikasi pada pendidikan berbasis quranic studies. Partisipasi Kyai Nauval Ali, Lc., dari Pimpinan Pusat Alumni Yaman dalam Robithoh Ato' wa Irfan, serta Bapak Andra Kurniawan, M.Pd., dari Program Doktor Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret (UNS), memberikan kombinasi unik antara pendekatan tradisional dan modern dalam pengajaran.
Sistem ujian terbuka adalah pertama diadakan undian, dan 8 santri yang keluar dari kertas undian maju satu-satu, ditanya oleh para dewan penguji. Beberapa penguji bertanya dengan Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia. Menariknya ada santri yang menjawab dengan Bahasa belanda, dan Bahasa asing lainnya. Adapun soal yang diujikan seputar materi pokok madrasah dan khilafiyah empat madzhab.
Acara berikutnya adalah Peluncuran 17 Kitab Karya KH. Mustain Nasoha. Momentum bersejarah ini juga dimanfaatkan oleh pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Muhibbin, KH. Ahmad Muhammad Mustain Nasoha, untuk meluncurkan 17 kitab karyanya yang mencakup berbagai tema keislaman. Kitab-kitab ini menjadi bukti nyata kontribusi beliau dalam mendukung perkembangan literasi Islam. Beberapa kitab di antaranya telah mendapat perhatian luas, seperti yang mengupas hukum fikih, etika sosial, dan pemikiran kontemporer.
Dalam sambutannya, KH. Mustain Nasoha menyampaikan bahwa peluncuran ini adalah bentuk dedikasi pondok pesantren untuk terus berperan aktif dalam menyebarkan ilmu agama yang berkualitas, relevan, dan mudah diakses oleh masyarakat luas.
"Di Pondok Pesantren Raudlatul Muhibbin Solo, setiap santri akan melewati empat kali Khataman setelah lulus ujian beberapa tahap pada setiap kali khataman seperti Sorogan Kitab, Taftis makna kitab, Microteaching dan ujian syamil tertulis. Adapun khataman pertama adalah Kitab Fathul Qorib, Imrithi, dan kitab setingkatnya, Khataman ke 2 adalah Kitab Fathul Muin, Alfiyah Ibnu Malik dan kitab setingkatnya yang sekarang kita laksanakan ini, Khataman ke 3 adalah Khataman Al-Qur'an ( Bil Ghoib 30 juz ), Al-Fiyyah Syatibiyyah, Al-Fiyyah Zubad serta kitab setingkatnya, Khataman ke 4 adalah Khataman Qiroat Sab'ah, Asyaroh, Fathul Wahhab, Mahalli, Al-Fiyyah Uqudul Juman dan Al-Fiyyah Suyuti Fi Ilmil Hadist dan kitab setingkatnya. Salah satu syarat kelulusan santri dan syarat santri berhak mendapatkan sanad dari kami adalah sudah lulus PKPNU dan Diklat Ansor-Banser. Mohon doanya, semoga Allah meridhoi kami semua. Amin" Kata Kyai Mustain Nasoha.
Selain kegiatan keilmuan, Pondok Pesantren Raudlatul Muhibbin juga meresmikan lima Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP) sebagai bagian dari program penguatan ekonomi pesantren. Inisiatif ini dirancang untuk memastikan keberlanjutan pendidikan, memberdayakan masyarakat sekitar, serta memperkuat kemandirian pesantren di tengah tantangan global. Koordinator BUMP KH. Wassim Ahmad Fahruddin menjelaskan bahwa BUMP ini akan sangat mendukung semua kegiatan santri dan Yayasan Raudlatul Muhibbin.
Pada acara ini panitia juga memberi kesempatan Sambutan dan kesan pesan Ketua PCNU Surakarta ( KH. Masyhuri, M.Si ), Sambutan dan kesan pesan Ketua Umum MUI Kota Surakarta ( KH. Abdul Aziz Ahmad, S.H. ), Sambutan dan kesan pesan dari Kementerian Agama Kota Surakarta yang akan disampaikan oleh Kepala PAKKIS Surakarta Drs. KH. Encep Muhammad Ilham, M.Si. dan Motivasi oleh Dr. Hj. Eva Yuliana, M.Si. Adapun Mauidzoh Hasanah oleh Al Alim Al Allamah Syekh Dr. Saya'ti Ali Bal Aidi Ulama Besar dari Kota Abyan, Yaman.
Acara ini dihadiri Wakil Rais Suriyah PWNU Jawa Tengah KH. Sofwan Fauzi, Pengasuh Pondok Pesantren Al Muayyad, Mangkuyudan, Solo KH. Abdul Rozaq Sofawi, Acara yang mengundang Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) se Solo raya ( Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten ), Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Soloraya, seluruh lembaga dan badan otonom di bawah naungan PCNU Surakarta, 317 pengasuh pondok pesantren se-Soloraya, serta perwakilan berbagai organisasi kemasyarakatan Islam ini menjadi salah satu ajang silaturahmi bagi komunitas pesantren dan ormas di Jawa Tengah.
Dengan pelaksanaan Khataman Ke-2 yang penuh makna ini, Pondok Pesantren Raudlatul Muhibbin Al Mustainiyyah Surakarta kembali menegaskan peran strategisnya sebagai pusat keilmuan dan pembaruan. Dengan visi besar membangun peradaban Islam yang rahmatan lil 'alamin, pesantren ini terus berupaya mencetak generasi unggul, berlandaskan ilmu agama yang kuat, sekaligus menguatkan kemandirian ekonomi demi keberlanjutan pendidikan umat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI