Mohon tunggu...
Tubagus Adi
Tubagus Adi Mohon Tunggu... -

belajar hidup lebih baik dari hari ke hari..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia: Menunggu Odysseus Pulang

24 Januari 2014   15:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:30 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam salah satu kisah Yunani terkenal yang ditulis oleh Homer, tersebut nama Odysseus atau Odyssey. Ia dikenal dengan kisah perjalanan panjang seorang raja untuk pulang kembali ke kampung halamannya seusai perang Troya. Odysseus adalah Raja Ithaca yang ikut berperang dengan kerajaan-kerajaan Yunani lainnya menyerang Troya dan dikenal kharismatik, pemberani, cemerlang, dan pandai dalam segala hal. Odysseus sangat disegani dan dihormati oleh para raja, kawan maupun lawan lainnya dan ia juga dicintai oleh pasukan maupun rakyatnya. Sosok yang juga sudah lama dirindukan oleh Indonesia saat ini.

Sepeninggal Oddyseus untuk pergi berperang, Ithaca mengalami kegamangan kekuasaan, putranya belum dapat bertindak apa-apa karena tidak ada kabar akan kondisi ayahnya, istrinya diperebutkan oleh para bangsawan-bangsawan yang ingin meminang, dan harta kerajaan tergerus habis untuk membiayai pesta-pesta yang dilakukan setiap malam di Istana oleh para bangsawan-bangsawan yang menunggu jawaban dari sang ratu yang ditinggalkan. Pesta besar terus dilakukan setiap malam hingga menghabiskan seluruh ternak yang dimiliki istana. Demikian hal itu terjadi bertahun-tahun hingga sang putera mahkota tumbuh dewasa dan tidak lagi dapat menahan diri untuk pergi mencari ayahnya Odysseus.

Serupa Ithaca, sudah bertahun-tahun pula Indonesia habis digerogoti oleh para pencopet besar yang berkedok berbagai jabatan tinggi negara, berkedok menjadi raja-raja kecil yang tidak segan menjual tanah rakyatnya sendiri lengkap dengan isi perutnya hanya untuk membeli ikat pinggang Hermes, tas kerja Louis Vuitton, Pulpen Montblanc, dan Blackberry Porsche. Tidak ada Raja Besar yang ditakuti untuk mengawasi, karena semua memiliki kepentingan yang sama, saling berbagi, saling menutupi dan saling menusuki.

Lucunya semua merasa berhak untuk melakukan itu seakan mereka adalah pemilik Indonesia, pemilik negara, pemilik APBN/APBD dan pemilik suara rakyat. Anggaplah Penelope, permaisuri Odysseus adalah Ibu Pertiwi. Maka semua raja-raja kecil itu merasa pantas untuk menikahi Ibu Pertiwi dan menghabiskan harta yang bukan milik mereka.

Miris sekali melihat Penelope sepeninggal Odysseus, persis dengan nasib Ibu Pertiwi seperti tertulis persis dalam lirik lagu Ismail Marzuki:

Kulihat ibu pertiwi/ Sedang bersusah hati/ Air matamu berlinang/ Mas intanmu terkenang/ Hutan gunung sawah lautan/ Simpanan kekayaan/ Kini ibu sedang susah/ Merintih dan berdoa.

Akhirnya rintihan dan doa Penelope terjawab. Odysseus yang bernasib malang tidak henti-hentinya dicoba para Dewa dan Dewi hingga pada akhirnya dengan rasa iba, Dewi Athena memohon ayahnya Zeus untuk mengembalikan Odysseus pulang ke Ithaca. Singkat kata dengan bantuan dewi Athena, Odysseus yang malang akhirnya dapat kembali ke Ithaca, menyamar dan bersembunyi dan pada babak akhir cerita akhirnya ia muncul kembali membalas seluruh perbuatan yang dilakukan para bangsawan tersebut.

Indonesia mungkin belum sampai babak yang terakhir. Saya yakin seyakin-yakinnya dan semoga para pembaca sekalian pun yakin kalau Indonesia sudah masuk di babak ketika Odysseus kembali ke tanah Ithaca. Mungkin ia masih bersembunyi, mungkin ia masih dipersiapkan Tuhan tapi ia siap untuk membalas para pencoleng berkedok raja-raja kecil itu.

Seperti halnya Penelope menanti Odysseus, semoga pula rintihan dan doa Ibu Pertiwi segera dijawab dengan turunnya tangan Tuhan bagi Indonesia. Akhirnya. mari kita menunggu Odysseus Pulang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun