Mohon tunggu...
Adiratna Safir
Adiratna Safir Mohon Tunggu... Penulis - toeanpelaoet

Mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam yang bingung harusnya ambil Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Elegi Juang

26 April 2020   13:10 Diperbarui: 26 April 2020   13:10 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku berdiam diri di kediaman dini hari
menyeduh kopi bersama sunyi
menyeruput pahit hingga tidak tersisa lagi

kemarilah, temani aku sekali lagi
setelah peristiwa kemarin, rasanya aku yang mati

napas berat itu mendengus di telingaku
memanggil nama Tuhan terbata-bata, ia jadi bisu
matanya sayup, mataku sendu

ia berjuang, Tuhan memanggilnya bertemu

Tuhan! Lihatlah juang yang hendak kau tarik ke liang
meninggalkan aku di bumi yang fana ini
meninggalkan aku sendiri
meninggalkan aku berjuang tanpa kawan di sisi

rasanya aku yang mati
menyeruput kopi dini hari sendiri
tanpa puisi darimu, tanpa basa-basi pagi hari

kawan, tunggulah di sisi Tuhan
ku akan datang bersama kisah yang menjulang!

Kendari, 20 Oktober 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun