Yogyakarta, 27 September 2024 -- Untuk mengatasi masalah kejenuhan belajar di kalangan siswa, salah satu sekolah di Yogyakarta yaitu SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta telah meluncurkan layanan bimbingan kelompok teknik problem solving yang menggunakan media Ludo Insight. Program ini mengintegrasikan teknik problem solving dengan permainan edukatif, menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif.
Meningkatkan Keterlibatan Siswa
Kejenuhan belajar sering kali menghambat proses pembelajaran yang efektif. Melalui Ludo Insight, siswa diajak berkolaborasi dalam menyelesaikan tantangan yang dihadapi selama permainan. Hal ini membuat belajar menjadi menyenangkan dan penuh makna dengan menggunakan permainan, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga menerapkannya dalam situasi nyata.
Cara Kerja Program
Dalam setiap sesi, siswa dibagi ke dalam kelompok kecil dan menggunakan papan permainan Ludo yang dirancang khusus. Setiap langkah dalam permainan menyajikan masalah yang harus dipecahkan secara bersama. "Ini mendorong mereka untuk berpikir kritis dan berstrategi," kata mahasiswa ppg. Aktivitas ini mengembangkan keterampilan sosial serta kemampuan berkolaborasi di antara siswa.
Testimoni Siswa
Salah satu peserta, [Syahrul], berbagi pengalamannya: "Dengan Ludo Insight, belajar jadi lebih seru! Kami bisa berdiskusi dan membantu satu sama lain, jadi tidak merasa bosan lagi." Pendekatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi siswa untuk terlibat dalam proses belajar.
Dampak Positif
Menurut mahasiswa praktikan yang menerapkan metode ini melaporkan perubahan positif dalam dinamika kelas. Siswa lebih aktif bertanya dan terlibat dalam diskusi. Mereka tampak lebih bersemangat dan antusias dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Harapan ke Depan
Keberhasilan awal program ini dapat menjadi refrensi guru bk untuk memperluas penerapan Ludo Insight di lebih banyak kelas dan tingkat pendidikan. Harapannya pendekatan ini dapat menjadi solusi jangka panjang untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inspiratif dan menyenangkan. Inisiatif ini menjadi langkah penting dalam menciptakan generasi pembelajar yang tidak hanya aktif secara akademis, tetapi juga mampu berpikir kreatif dan kolaboratif.