Mohon tunggu...
Abdulqhadir
Abdulqhadir Mohon Tunggu... Atlet - Twins-Twins

Bismillah "Baca apa yang kamu lihat, pikirkan apa yng kamu baca, dan tulis apa yang kamu fikirkan. Insyaallah namamu akan dikenang".

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mendalami Aliran Progresivisme dan Para Tokohnya dalam Filsafat Pendidikan

5 Mei 2020   20:00 Diperbarui: 5 Mei 2020   19:51 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamulikum wr.wb

Salan sejahtera untuk kita semua yang dimana selalu di beri rahmat berupa sehat, dan bisa melukangkan waktunya untuk mencari ilmu. Untuk kali ini saya akan menyampaikan sebuah ilmu pengetahuan yang baru yaitu tentang Filsafat pendidikan. Nah di sini kebetulan saya membahas;

*Pengertian Progresivisme
*Tokoh-tokoh Aliran Progresivisme

A. Pengertian Progresivisme
Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini, belum tentu benar pada masa mendatang. Pendidikan harus berpusat pada anak, bukan pada guru ataupun bidang muatannya. Tujuan pendidikan menurut pandangan aliran progresivisme adalah pendidikan harus memberikan keterampilan dan alat-alat yang bermanfaat untuk berinteraksi dengan lingkungan yang berbeda dalam proses perubahan secara terus-menerus.

Tokoh-tokoh dalam aliran Progresivisme ini adalah diantarnya:
Geeorge axtelle,
william o Stanley,
Ernest bayley,
Lawrence b. Thomas, dan
Frederick c neff.

Aliran progresivisme yang didukung juga oleh filsafat pragmatisme  yang menyatakan bahwa yang benar adalah apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan perantaaan akibat-akibatnya yang bermanfaat secara praktis. 

Teori Dewey tentang sekolah adalah "Progressivism" yang lebih menekakan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri.Maka muncullah "Child Centered Curiculum", dan "Child Centered School". Progresivisme mempersiapkan anak masa kini dibanding masa depan yang belum jelas. Menurut Dewey pendidikan adalah proses dari kehidupam dan bukan persiapan masa yang akan datang.

Selain itu, ia juga memandang bahwa pendidikan sebagai proses dan sosialisasi. Maksudnya sebagai proses pertumbuhan anak didik dapat mengambil kejadian-kejadian dari pengalaman lingkungan sekitarnya. Maka dari itu, dinding pemisah antara sekolah dan masyarakat perlu dihapuskan, sebab belajar yang baik tidak cukup disekolah saja.

Dengan demikian, sekolah yang ideal adalah sekolah yang isi pendidikannya berintegrasi dengan lingkungan sekitar.Sekolah harus dapat mengupayakan pelestarian karakteristik atau kekhasan lingkungan sekolah sekitar atau daerah dimana sekolah itu berada. 

Untuk itu filsafat progresivisme menghendaki sistem pendidikan dengan bentuk belajar " sekolah sambil berbuat" atau learning by doing. dan juga mempunyai arti praktis. Persesuaian dengan obyeknya tidak mungkin dibuktikan; satu-satunya ukuran bagi berpikir ialah gunanya (dalam bahasa Yunani Pragma) untuk mempengaruhi kejadian-kejadian di dunia.

Sekian pentampaian dari saya semoga bermamfaat
Wallahulmuwafiq illa aqwamiet thorieq

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun