Runtuhnya Ekonomi Negara Barat dan beruntungnya Banker
Gerilya Hamas dalam Areal Kota Israel akan membuat kehancuran bagi Kota yang dikuasai Israel, hal ini akan memudahkan Pihak Pejuang Hamas untuk menduduki pusat Militer dan Pemerintahan Israel. Pembuatan Ring pengepungan yang berlapis dari mulai perbatasan, dalam kota dan wilayah strategis dalam area wilayah Israel, berupa pemutusan Akses Transportasi dan Ekonomi dalam Kota seperti Tel Aviv dan Jerusalem.
Perpanjang durasi waktu Pertempuran selama 3 Tahun akan membuat ekonomi Israel semakin sekarat dan pastinya akan menjadi beban bagi Amerika dan Negara Barat lainnya, Pasalnya Bantuan Logistik dari Negara barat untuk Israel akan tersumbat dalam perjalanan bahkan hilang terampas dan tenggelam, meskipun pengamanan logistik tersebut dihantarkan melalui Darat, Laut maupun Udara. Karena Rudal-rudal dan drone penghancur milik Negara-negara di Timur Tengah telah dipersiapkan untuk menghancurkan siapapun yang akan membantu dan membela Israel dan melintas di dekatnya.
Pertempuran Hamas dan Israel saat ini merupakan pertempuran Negara VS Organisasi Hamas yang diklaim sebagai Teroris, telah menghasilkan begitu banyak kehancuran dan kerugian besar bagi pihak Israel, bisa dibayangkan tentang partisipasi negara-negara Islam lainnya yang andil dalam pertempuran. Campur tangan Negara Barat hanya akan semakin mempercepat penguasaan dan penaklukan Israel dalam waktu singkat.Â
Hal ini pasti akan berpengaruh bahwa Kekuatan Militer Rusia akan lebih mudah dan leluasa mengakuisisi dan memperluas wilayah dan memberangus wilayah Ukraina tanpa NATO, NATO akan dipaksakan untuk membantu Israel, beberapa waktu yang panjang setelah NATO membantu Ukraina dan berdampak krisis ekonomi dan terjadinya praktik korupsi atas penyelewengan dana bantuan Perang dan penjualan bantuan senjata di pasar gelap.
Sementara Pihak Inggris dan Perancis akan terkena dampak terhambatnya Pasokan minyak bahkan berhenti dalam penguasaan Minyak Bumi dan Minyak ke Negara mereka, Negara Persemakmuran akan mencabut kerjasama dan memberontak bahwa Penjajahan dalam kemasan sistem Persemakmuran sudah tidak lagi relevan bagi nilai kemanusiaan, bahkan diprediksi secara ekstrim bahwa Kilang dan perusahaan Minyak milik Barat akan di Akuisisi diseluruh dunia menjadi Badan Usaha Milik Negara yang dinasionalisasikan pada masing-masing Negara, khususnya ditimur tengah, yang disusul akibat  pembatalan beberapa Pakta Internasional yang tidak menguntungkan bagi mereka yang diusulkan oleh parlemen di masing-masing Negara untuk menjadi kebijakan.
Berkaitan dengan kerjasama dengan pihak negara ASIA-AFRICA, OIC, ASEAN, G20 akan secara bersamaan mengembargo dan memblokir multi Sumber Daya. Kepada Negara yang bertujuan dan bermaksud jahat untuk menjajah Negara Lainnya. Apalagi Palestina akan selalu menjadikan Issue Dunia bahwa Pro-penjajahan akan menjadi tolak ukur bagi kerjasama internasional.
Dengan demikian, Siapapun Negara yang membantu penjajah Israel terhadap palestina akan menyusul kolaps dan bangkrutnya sektor Ekonomi mereka, seperti halnya Amerika akibat besarnya beban penggunaan anggaran negara mereka, sehingga menyulut pemikiran banyak kalangan di internal Pemerintah Amerika sebagai sesuatu yang sangat merugikan Negara.
Penghancuran ekonomi Negara-negara Barat melalui Peperangan Israel merupakan peluangbstrategis bagi para "Banker" untuk menyetir negara-negara Barat melakukan peminjaman utang untuk merekonstruksi pada pemulihan ekonomi, Banker memuluskan langkah dengan menggunakan Amerika melalui para keturunan Yahudi yang duduk dalam jabatan kekuasaan strategis di Amerika Serikat.
