Mohon tunggu...
ADI PUTRA (Adhyp Glank)
ADI PUTRA (Adhyp Glank) Mohon Tunggu... Seniman - Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

-Direktur Forum Reproduksi Gagasan Nasional, -Kaum Muda Syarikat Islam, - Analis Forum Kajian Otonomi Daerah (FKOD), - Pemuda dan Masyarakat Ideologis Pancasila (PMIP), -Penggemar Seni Budaya, Pemikir dan Penulis Merdeka, Pembelajar Falsafah Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bersatunya Kaum Komunis dan Kaum Agamawan di Dunia

7 November 2023   10:01 Diperbarui: 7 November 2023   11:51 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bulan Bintang Merah/Dok Pribadi

Dalam study kasus revolusi Iran, bersatunya kaum komunis dan kaum agamawan terbukti berhasil menggulingkan rezim Shah. Namun, integrasi ini juga menimbulkan konflik internal di antara kaum komunis dan kaum agamawan. Tudeh akhirnya ditekan oleh rezim baru yang dipimpin oleh Ayatollah Khomeini.

Beberapa contoh lain dari integrasi antara komunisme dan agama di dunia seperti Frente Farabundo Martí para la Liberación Nacional (FMLN) di El Salvador, yang merupakan aliansi antara kelompok komunis dan Kristen kiri. munculnya Gerakan Pembebasan Nasional Tigray (TPLF) di Ethiopia, yang merupakan aliansi antara kelompok komunis dan Kristen Ortodoks. Partai Komunis Nepal (Unified Marxist-Leninist), yang memiliki basis massa yang kuat di kalangan umat Hindu. Di Asia terbentuknya Partai Komunis Filipina (CPP), yang memiliki cabang agama yang disebut "Maoist Christian Liberation Movement".

Dalam kasus-kasus ini, integrasi antara komunisme dan agama telah berhasil dalam mencapai tujuan-tujuan politik dan sosial tertentu. Namun, integrasi ini juga dapat menimbulkan konflik internal dan memperburuk hubungan antara agama dan negara.

Fenomena bersatunya kaum komunis dan kaum agamawan dalam aliansi negara besar di dunia memiliki dampak yang kompleks, baik positif maupun negatif. Dampak positifnya antara lain meningkatkan dukungan publik, menciptakan persatuan dan solidaritas, serta meningkatkan kesadaran sosial dan politik. Sementara itu, dampak negatifnya antara lain meningkatkan intoleransi dan kekerasan, memperburuk hubungan antara negara dan agama, serta memperlambat proses demokrasi.

Di masa depan, kemungkinan akan terjadi lebih banyak integrasi antara komunisme dan agama di dunia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain munculnya gerakan Islamisme, kegagalan kapitalisme dalam memecahkan masalah sosial dan ekonomi, dan meningkatnya kesadaran akan isu-isu hak asasi manusia,  sosial dan lingkungan.

Untuk mengurangi dampak negatif dari integrasi antara komunisme dan agama, diperlukan sikap toleransi dan saling pengertian antar kedua kelompok. 

Selain itu, diperlukan juga upaya untuk menjaga agar agama tidak digunakan untuk membenarkan otoritarianisme dan penindasan. Dalam meminimalisir dan mengurangi dampak negatif dari integrasi antara komunisme dan agama yakni dengan cara meningkatkan dialog dan pemahaman antar kelompok. 

Kaum komunis dan kaum agamawan perlu saling belajar dan memahami perbedaan masing-masing. Mengembangkan nilai-nilai yang mempersatukan bersama. Kaum komunis dan kaum agamawan perlu menemukan nilai-nilai bersama yang dapat diperjuangkan bersama. Menciptakan sistem politik yang demokratis, Sistem politik yang demokratis dapat membantu mencegah penyalahgunaan agama untuk membenarkan otoritarianisme. 

Namun hal ini belum tepat diterapkan di Indonesia, mengingat Pancasila berdasarkan Asas Ketuhanan sesuai dengan sila pertama yakni "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Ilustrasi konflik Israel vs Palestina, sumber: Freepik
Ilustrasi konflik Israel vs Palestina, sumber: Freepik

Konflik Penindasan Palestina oleh Israel yang telah berlangsung selama puluhan tahun dan telah menjadi salah satu konflik paling kompleks dan sengit di dunia. Konflik ini melibatkan berbagai faktor, termasuk agama, politik, dan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun