Memahami dan mengerti tentang kondisi, keadaan dan situasi, dengan menilik adanya fenomena sosial digital, kita menyaksikan tidak sedikit yang bergeser dan berperan menjadi sekunder job sebagai youtuber, tiktoker, blogger, hingga menjadi primary job dan terencana dalam konten, semua karena kegiatan yang mampu mendongkrak monetisasi dalam pemenuhan finansial.
Tidak perlu juga nyinyir dengan mengedepankan egosentris untuk menyikapi keadaan yang sudah harus terjadi menyesuaikan perkembangan zaman berdasarkan peredaran waktu yang mutlak berganti.
Mengingat kondisi, keadaan dan situasi ekonomi yang tidak memungkinkan bagi banyak orang, untuk dapat berharap banyak dari kucuran bantuan untuk hidup dari perpanjangan tangan negara, keluarga, pertemanan, bahkan dari kerabat terdekatnya sendiri, apalagi dengan para komentator yang nyinyir dengan para generasi xyz yang bergelut dan berjuang menurut kaidah hidupnya sendiri menjadi seorang tiktoker atau youtuber. Pikiran yang menempatkan mereka pada posisi intelektual dan Moral yang rendah. ini adalah hal yang tidak bijak dalam kesetaraan hidup berkemanusiaan.
Hal yang sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan menguji kadar kesabaran tanpa melakukan penghinaan dan tujuan yang dapat merendahkan generasi pembaharu, pun tidak ada garansi dan jaminan bahwa proses nyinyir merendahkan dan hinaan tersebut terhadap generasi xyz membuat mereka menjadi berubah menjadi seperti yang di inginkan, bahwa hukum alam yang kuat yang bertahan itu akan menjadi seleksi peradaban sosial, perkembangan teknologi dan fungsionalnya akan menjadi selektor untuk menggerus tata nilai yang palsu karena tidak mampu terkondisikan dan beradaptasi dalam ruang dan waktu.
Perenungan dan Pemahaman tentang kondisi dan kenyataan hidup akan lebih baik, menjaga dan menterjemahkan suatu perubahan dengan menggiring tata nilai untuk tetap tumbuh dan berkembang didalamnya, kita akan melihat dan menalar potensi pembaharuan bukan sebagai ancaman tetapi sebagai media untuk menyampaikan tentang hal yang perlu dan penting untuk terus terjaga dan dijaga. Mengingat perubahan akan selalu menjadi pisau bermata dua yang akan menumbuhkan untuk memperkuat atau menghancurkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H